rohmans

BAGAIMANA MENULIS BUKU ILMIAH

Oleh : Dr.Abdur Rohman, S.Ag.MEI Amans_07@yahoo.co.id [1] I.              Latar Belakang Menulis karya ilmiah [2] bagi kalangan...

Oleh : Dr.Abdur Rohman, S.Ag.MEI

Amans_07@yahoo.co.id[1]
I.            Latar Belakang
Menulis karya ilmiah[2] bagi kalangan akademisi sebuah kewajiban wajib harus diikuti dalam menyelesaikan agende akademik. Di perguruan tinggi, mahasiswa dituntut dan dilatih untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah seperti membuat laporan penelitian, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal ilmiah. Namun kendala yang dihadapi para mahasiswa saat ini ialah bagaimana caranya memulai hingga menyelesaikan karya ilmiah dengan baik, jelas, logis, sistematis, dan bersifat orisinil, mengingat di zaman sekarang ini jumlah informasi bertebaran luas dimana-mana baik  di internet, buku, atau sumber lainnya yang seharusnya mahasiswa bisa memanfaatkan momen ini untuk belajar membuat sebuah karya ilmiah.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

          Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Selanjutnya karya tulis bagaimana dapat dijadikan sebuah buku ilmiah.  Kata buku, atau dalam bahasa Inggris book, Kitab dalam bahasa Arab, bukan lagi kata asing untuk didengar atau dibaca di setiap tempat. Anggapan orang jika menangkap kata buku, cenderung mengarah pada bentuk fisik sebuah buku, yaitu kertas yang berisi tulisan yang diberi sampul dan biasa dijual di toko-toko buku. Hanya saja jika harus mengurai detail buku, mungkin sebagian besar orang akan kesulitan untuk menjelaskannya. Mungkin karena bukan sesuatu yang asing itulah, sering dianggap biasa sehingga tidak perlu dicari definisi atau detailnya.

               Buku dalam arti luas, berarti mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen, dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton, dan kayu.
              Sementara dalam konteks karya ilmiah, didapati istilah buku ilmiah. Demikian halnya dengan buku, jika harus mengurai detail buku ilmiah, sebagian besar orang masih kesulitan untuk menjelaskannya. Atas dasar itulah penulis berusaha mengurai tentang buku ilmiah[3]
A.    Pengertian Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah suatu buku yang berisi pemaparan dan penjabaran suatu bidang ilmu pengetahuan. Umumnya didasarkan pada premise, asumsi, hipotesa atau tesa, metodologi ilmiah yang digunakan dan paradigma yang jelas.
Sedangkan dalam buku yang bejudul Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Guru , buku ilmiah adalah karya tulis yang berisi bahan pelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Jadi, buku ilmiah adalah buku yang di susun secara ilmiah dan terstruktur, sehingga akan lebih mudah dan di pelajari dan di pahami[4].
Suatu karya tulis ilmiah baru dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat berikut :
1.       Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.       Karya tulis tersebut menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
3.       Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.
B. Tujuan Penulisan Buku Ilmiah
Pada dasarnya semua ilmu ataupun teknologi yang ada di dunia ini, perlu diteliti, ditingkatkan dan dikembangkan fungsi serta peranannya untuk mencapai kemajuan. Salah satu cara untuk mencapai kemajuan adalah dengan melakukan pengamatan, pengkajian, dan penelitian dari sumber ilmu tersebut yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Salah satu tugas para ilmuwan (scientist) maupun cendekiawan adalah memaparkan hasil kajian, pengamatan atau penelitiannya kepada masyarakat luas.
Penulisan karya ilmiah diharapkan dapat membantu para cendekiawan untuk menemukan sesuatu yang baru, guna menunjang peningkatan taraf kehidupan masyarakat secara luas. Pada lingkungan perguruan tinggi karya ilmiah berupa skripsi digunakan untuk meraih gelar sarjana, tesis digunakan untuk magister, dan disertasi untuk gelar doktor. Sedangkan bagi pejabat fungsional, karya tulis ilmiah merupakan persyaratan untuk mendapatkan angka kredit bagi kenaikan jabatannya.
Sebenarnya kegunaan penulisan karya ilmiah bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gelar atau memperoleh kredit poin untuk kenaikan jabatan, tetapi tujuan utama dibuatnya karya tulis ilmiah adalah untuk mendokumentasikan hasil-hasil penelitian yang berhasil mendapatkan atau membuktikan kebenaran ilmiah. Bagi seorang peneliti profesional, keuntungan yang paling besar dan berharga dari semua karyanya adalah jika ia menemukan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan.
Penemuan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan dalam karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, dengan pemaparan teori-teori baru yang dapat dibuktikan. Selain itu, digunakan untuk pengakuan practicial objective guna membantu pemecahan problema praktisi yang mendesak.
Tujuan penulisan buku ilmiah antara lain memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesis[5].
Ada dua pembagian tujuan dari penulisan buku ilmiah yaitu :
1.      Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan buku ilmiah adalah untuk menambah wawasan masyarakat mengenai teori-teori baru serta perkembangan berbagai cabang ilmu.
2.      Tujuan Khusus
a)      Agar para akademisi dapat memahami pengertian buku ilmiah, mampu menyusunnya, dan mampu mengetahui teknik penulisan ilmiah yang telah ditetapkan.
b)      Agar para akademisi mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan buku ilmiah.
c)      Agar para akademisi mengetahui lebih jauh contoh-contoh buku ilmiah yang lain, selain buku pelajaran atau buku pegangan.[6]
d)     Untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu.
e)      Diharapkan membantu para cendekiawan untuk menemukan karya-karya baru.
CRuang Lingkup Buku Ilmiah
Ruang lingkup buku ilmiah adalah cakupan yang terdapat didalamnya yang mempunyai fungsi sebagai penjelas dari isi buku ilmiah tersebut. Ruang lingkup buku ilmiah terdapat tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1.      Bagian awal
Isi dalam bagian awal adalah :
a.       Halaman Sampul
Halaman sampul berisi judul yang lengkap, lambang atau gambar sesuai dengan judul, nama penulis buku, dan masing-masing ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Komposisi huruf dan letak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah font12-17.
b.      Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman kedua memuat judul, nama penulis, nama kota atau tempat, dan tahun penulisan.
c.       Kata Pengantar
Di dalam kata pengantar dicantumkan terimakasih penulis yang ditunjukkan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan buku ilmiah tersebut.
Tulisan KATA PENGANTAR ditulis dengan huruf kapital simetris dibatas atas bidang pengetikan tanpa tanda titik. Panjang teks tidak lebih dari satu halaman kertas. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis, tanggal, bulan, tahun, dan nama penulis.
d.      Daftar Isi
Di dalam lembar daftar isi dimuat judul bab,judul subbab, judul anak subbab, dan nomor halaman. Nomor halaman terletak dibagian sebelah kanan.
2.      Bagian Inti
Yang termasuk dalam bagian inti adalah sebagai berikut :
a.       Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dalam bagian inti suatu buku. Dalam pendahuluan biasanya terdiri dari :
1)      Latar belakang masalah
Pada bagian latar belakang masalah ini diungkapkan masalah secara ringkas teori, serta alasan mengapa buku ilmiah ini ditulis.
2)      Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan yang hendak dicari jawabanya. Sebaiknya rumusan masalah ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Dan juga perlu dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar permasalahannya tidak melebar.
b.      Pembahasan
Dalam bagian pembahasan akan dijelaskan samapi tuntas semua permasalahan yang telah disebutkan dalam rumusan masalahnya. Bagian pembahsan ini juga disebut sebagai isi pokok dalam buku ilmiah tersebut.
c.       Penutup
Dalam bab penutup, suatu buku ilmiah memuat dua hal pokok, yaitu :
1)      Kesimpulan
Kesimpulan merangkum semua hal yang ditulis dalam sebuah buku ilmiah. Kesimpulan ini berkaitan langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penulian buku ilmiah tersebut.
2)      Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada pembahasan dan kesimpulan. Saran itu hendaknya yang bersifat membangun demi terwujudnya penulisan buku ilmiah yang lebih baik lagi.
3.      Bagian Akhir
Dalam bagain akhir, yang termasuk didalamnya adalah :
a.          Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah deskripsi fisik buku yang menjadi sumber penulisan yang telah diuraikan pada setiap bab maupun subbab. Daftar pustaka harus tersususn secara sistematis dan berurutan berdasarkan abjad A-Z. Daftar ini dibuat berurutan berdasarkan abjad dimaksudkan sebagai salah satu bentuk indeks agar mudah digunakan sebagai alat temu kembali.
b.         Lampiran
Lampiran merupakan informasi tambahan untuk melengkapi pokok bahasan dari buku ilmiah tersebut. Lampiran dimaksudkan sebagai penguat data atau keterangan setelah diuraikan pada bagian utama (isi) buku tersebut.
c.          Daftar Istilah ( Glossary)
Daftar istilah sering disebut juga dengan glossary, yang memberikan keterangan tentang kata-kata yang dianggap belum familiar dengan pembaca. Daftar istilah ini biasanya disajikan berdasarkan susunan abjad, sehingga mempermudah pembaca untuk memahami istilah sulit yang ditemukan dalam bacaan.
d.         Indeks
Indeks adalah daftar kata-kata atau istilah yang terdapat dalam buku tersebut, tanpa disertai dengan maknanya. Biasannya indeks disajikan secara albetis yang diikuti dengan angka yang menunjuk pada halaman berapa tempat kata itu disebutkan.
e.          Tentang Penulis (Biografi)
Biografi dikenal juga dengan daftar riwayat hidup penulis. Yang dimuat dalam biografi adalah nama lengkap penulis, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi, informasi prestasi yang pernah diraih, dan biasanya juga dicantumkan karya-karya yang sudah dihasilkan atau dipublikasikan.[7]
D. Langkah Penulisan Buku Ilmiah
Dalam menyusun buku ilmiah penulis harus melewati beberapa langkah, diantara langkah-langkah itu adalah :
1.      Menyiapkan tema
Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema yang baik apabila diuraikan secara runtut berdasarkan pola-pola yang deskriptif, narative, ekposisife, argumentatife dan persuasife. Sedangkan tema yang kurang baik adalah tema yang menggunakan pemikiran yang kabur dan meloncat-loncat, tidak jelas arahnya sehingga menyulitkan pembaca[8].
Syarat tema yang dikatakan baik yaitu :
a.       Kejelasan
Dapat dilihat dari gagasan sentralnya dan dilihat melalui perincian-perinciannya
b.      Kesatuan
Dapat dilihat dari adanya satuan gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh tulisan itu dan kesatuan dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap tulisan
c.       Keaslian atau orginilitas
Keaslian tersebut dapat diukur dari beberapa segi yaitu dari pokok persoalannya, dari segi pandangannya, pendekatannya, dan rangkaian kalimat-kalimatnya, dari pilihan kata dan sebagainya. Keaslian dapat diartikan, bahwa sebuah tulisan harus digarap untuk memenuhi selera pembaca, sehingga menimbulkan kesegaran dan tidak menjenuhkan.[9]
2.      Menentukan topik
Langkah yang selanjutnya adalah menentukan topik yang  dimana topik merupakan pokok pembahasan  sebagai pembidangan suatu kajian. Penulis topik harus menarik bagi pembaca maupun penulis itu sendiri, dan secara substansional harus dikuasai penulis.
3.      Merumuskan judul
Judul merupakan perakat antara topik dan tema yang akan ditulis. Judul dalam sebuah penulisan merupakan daya tarik yang dapat memikat pembaca. Judul dalam suatu karya tulis ilmiah adalah ciri atau identitas yang menjiwai seluruh karya tulis ilmiah. Judul pada hakekatnya merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis ilmiah.
Mengingat judul merupakan hal yang teramat penting dalam satu karya tulis ilmiah, pemilihan judul harus dipikirkan secara matang. Pilihan kalimat-kalimat dengan mencantumkan kata-kata kunci yang mungkin sangat bermanfaat.
Dalam merangkai judul usahakan dengan sekali baca saja, orang akan langsung dapat menangkap makna dari topik yang akan dibahas, tanpa harus mengulang membacanya lagi. Lebih tepat lagi jika dengan membaca judul, orang dapat dengan segera menerawang terhadap keseluruhan isi atau kandungan dari karya tulis yang akan ditulis.[10]
4.      Menyiapkan ragangan
Setelah ragangan itu dirumuskan dalam tema, topik dan judil tulisan, langkah berikutnya gagasan itu harus dirumuskan kembali dalam bentuk ragangan atau out-line. Regangan adalah rencana teratur dalam pembagaian dan penyusunan gagasan[11]. Dengan fungsi utamanya adalah untuk menentukan diantara gagasan yang ada. Ragangan disebut juga kerangka karangan yang berarti suatu rencana kerja yang membuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.
5.      Menyiapkan sumber penulisan
Sumber penulisan itu dapat dikumpulkan melalui sejumlah bahan pustaka, referensi atau rujukan untuk menghimpun informasi, dalam fakta pendukung.penulisan buku ilmiah tanpa bahan pustaka hasilnya akan diragukan kecuali hasil penelitian langsung oleh penulis terhadap sebuah obyek penulisan. Pengumpulan bahan pustaka sebagai dasar penulisan yang berkaitan dengan (a) tema, pokok dan judul, (b) terbitan buku terbaru, (c) menyeleksi bahan pustaka,dan (d) menyusun kedalam teks tulisan.
6.      Mulai menulis
Setelah semua langkah selesai barulah mulai menuliskan apa yang telah ia dapatkan melalui berbgai media baik itu kepustakaan atau didapat dari lapangan secara langsung.
Dalam penulisan buku ilmiah harus bersifat ilmiah dan lebih menarik lagi jika buku itu belum pernah dipublikasikan yang menimbulkan reaksi positif dari masyarakat umum[12]. Langkah penulisannya yaitu :
a.       Menggunakan rumus 4W+1H
Rumus 4W+1H (What, Why, When, Where + How)
b.      Menuliskan gagasan secara sistematis
Penulisan gagasan secara sistematis adalah menyangkut isi atau materi kajian atau bahasan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil penelusuran, analisis, pendiskusian antar gagasan dan teori.
c.       Jangan memikirkan tata bahasa
Maksudnya bagi penulis pemula sebaiknya tidak memikirkan tata bahasa lebih dahulu tetapi sebainya menulis sesuai yang muncul dalam benak dan pikiran penulis, agar apa yang telah dipikirkan oleh penulis saat menulis tidak hilang.
d.      Menulis dimulai dengan bab
Menulis yang dimulai dengan bab, penulis buku dapat berpikir secara logis sehingga terhindar dari berpikir melompat-lompat[13].
E.     Contoh Buku Ilmiah
Buku yang termasuk buku ilmiah adalah laporan penelitian, jurnal, handbooks, dan buku teks.
1.      Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang dipeoleh dari suatu kegiatan penelitian
2.      Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
3.      Handbooks (buku pegangan) merupakan jenis buku yang termasuk sebagai buku rujukan yang berisi ikhtisar pokok bahasan atau subjek tertentu mengenai suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk petunjuk dalam penerapan praktiknya atau dalam memberikan pelajaran (mengajar). Jenis buku ini sering juga disebut buku panduan atau pedoman. Contoh buku rujukan ini adalah Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Desa 
4.      Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa, untuk diasimilasikan.
5. Buku Referensi
6. Buku Tek
DAFTAR PUSTAKA
Djuroti, Totok dkk. 2009. Menulis Artikel & Karya IlmiahBandung: ROSDA
Keraf, Gorys. 1997. KomposisiJakarta : Nusa Indah
Rosyadi, A. Rahmat. 2008. Menjadi Penulis Profesional Itu MudahBogor : Ghalia Indonesia
Sartuni, Rasyid dkk. 1985. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Nina Dinamika
Tanjung, H. Bahdin Nur dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Tanjung, H. Bahdin Nur. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana
Tim Penyusun. 2011. Diktat Kuliah Karya Tulis IlmiahSemarang : Perc. Indra Offset
Arwani, Muhammad. 2012.  Teknik Penulisan Buku Ilmiah dalam http://eclasser.blogspot.com/2012/12/teknik-penulisan-buku-ilmiah.html diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 15.51 WIB


[1] Tulisan ini dipresentasikan pada Seminar Nasional BEM Fakultas Keislaman tanggal 13 -11-2017 di Universitas Trunojoyo Madura.
[2] Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah.  memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya lihat Jonnes (1960)

[3] Muhammad Arwani, Teknik Penulisan Buku Ilmiah, 2012 , dalam http://eclasser.blogspot.com/2012/12/teknik-penulisan-buku-ilmiah.html diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 15.51 WIB

[4] Tim Penyusun, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, (Semarang : Perc. Indra Offset, 2011), hlm. 126-127
[5] Muhammad Arwani, Teknik Penulisan Buku Ilmiah, 2012 , dalam http://eclasser.blogspot.com/2012/12/teknik-penulisan-buku-ilmiah.html diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 15.51 WIB
[6] Tim Penyusun, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, hlm. 127
[7] Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hal. 50-55
[8] A. Rahmat Rosyadi, Menjadi Penulis Profesional Itu Mudah, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2008)hlm. 40
[9] Gorys Keraf, Komposisi(Jakarta : Nusa Indah, 1997),  hlm. 107-108
[10] Totok Djuroti dkk, Menulis Artikel & Karya Ilmiah, (Bandung: ROSDA, 2009), hlm. 19-21

[11] Rasyid Sartuni dkk, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta : Nina Dinamika, 1985), hlm. 68
[12] . Bahdin Nur Tanjung, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta : Kencana, 2005),hlm. 256

[13] . Rahmat Rosyadi, Menjadi Penulis Profesional Itu Mudah, hlm. 46


Related

Semua 7381430161672152480

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Profile

About Me
Dr. Abdurrohman S.Ag. M.EI
Dosen Ekonomi Syariah Fakultas Ilmu Keislaman, Universitas Trunojoyo Madura. . Selengkapnya

Total Pageviews

Recent Posts

Random

Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *

Populer

item