BAGAIMANA MENULIS BUKU ILMIAH
Oleh : Dr.Abdur Rohman, S.Ag.MEI Amans_07@yahoo.co.id [1] I. Latar Belakang Menulis karya ilmiah [2] bagi kalangan...
https://rohman-utm.blogspot.com/2017/11/bagaimana-menulis-buku-ilmiah.html
Oleh :
Dr.Abdur Rohman, S.Ag.MEI
Amans_07@yahoo.co.id[1]
I. Latar
Belakang
Menulis karya ilmiah[2]
bagi kalangan akademisi sebuah kewajiban wajib harus diikuti dalam menyelesaikan agende
akademik. Di perguruan
tinggi, mahasiswa dituntut dan dilatih untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah
seperti membuat laporan penelitian, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan
jurnal ilmiah. Namun kendala yang dihadapi para mahasiswa saat ini ialah
bagaimana caranya memulai hingga menyelesaikan karya ilmiah dengan baik, jelas,
logis, sistematis, dan bersifat orisinil, mengingat di zaman sekarang ini jumlah
informasi bertebaran luas dimana-mana baik di internet, buku, atau sumber
lainnya yang seharusnya mahasiswa bisa memanfaatkan momen ini untuk belajar
membuat sebuah karya ilmiah.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang
menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur,
dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau
bukti-bukti empirik. Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan
dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk
meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis,
menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan
menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara
sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping
menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan
dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat dan menarik untuk dibaca. Selanjutnya karya tulis bagaimana dapat
dijadikan sebuah buku ilmiah. Kata buku, atau dalam bahasa Inggris book, Kitab dalam bahasa Arab, bukan lagi kata asing untuk didengar atau dibaca di
setiap tempat. Anggapan orang jika menangkap kata buku, cenderung mengarah pada
bentuk fisik sebuah buku, yaitu kertas yang berisi tulisan yang diberi sampul
dan biasa dijual di toko-toko buku. Hanya saja jika harus mengurai detail buku,
mungkin sebagian besar orang akan kesulitan untuk menjelaskannya. Mungkin
karena bukan sesuatu yang asing itulah, sering dianggap biasa sehingga tidak
perlu dicari definisi atau detailnya.
Buku dalam arti luas, berarti mencakup semua tulisan
dan gambar yang ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus,
lontar, perkamen, dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan,
dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain,
karton, dan kayu.
Sementara dalam konteks karya ilmiah, didapati istilah
buku ilmiah. Demikian halnya dengan buku, jika harus mengurai detail buku
ilmiah, sebagian besar orang masih kesulitan untuk menjelaskannya. Atas dasar itulah
penulis berusaha mengurai tentang buku ilmiah[3]
A. Pengertian Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah suatu buku yang berisi
pemaparan dan penjabaran suatu bidang ilmu pengetahuan. Umumnya didasarkan pada
premise, asumsi, hipotesa atau tesa, metodologi ilmiah yang digunakan dan
paradigma yang jelas.
Sedangkan dalam buku yang bejudul Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah Guru , buku ilmiah adalah karya tulis yang berisi bahan
pelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Jadi,
buku ilmiah adalah buku yang di susun secara ilmiah dan terstruktur, sehingga
akan lebih mudah dan di pelajari dan di pahami[4].
Suatu karya tulis ilmiah baru dapat
disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat berikut :
1. Isi
kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2. Karya
tulis tersebut menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
3. Sosok
penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan
keilmuan.
B. Tujuan Penulisan
Buku Ilmiah
Pada dasarnya semua ilmu ataupun teknologi yang ada di
dunia ini, perlu diteliti, ditingkatkan dan dikembangkan fungsi serta
peranannya untuk mencapai kemajuan. Salah satu cara untuk mencapai kemajuan
adalah dengan melakukan pengamatan, pengkajian, dan penelitian dari sumber ilmu
tersebut yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Salah satu tugas para
ilmuwan (scientist) maupun cendekiawan adalah memaparkan hasil
kajian, pengamatan atau penelitiannya kepada masyarakat luas.
Penulisan karya ilmiah diharapkan dapat membantu para
cendekiawan untuk menemukan sesuatu yang baru, guna menunjang peningkatan taraf
kehidupan masyarakat secara luas. Pada lingkungan perguruan tinggi karya ilmiah
berupa skripsi digunakan untuk meraih gelar sarjana, tesis digunakan untuk
magister, dan disertasi untuk gelar doktor. Sedangkan bagi pejabat fungsional,
karya tulis ilmiah merupakan persyaratan untuk mendapatkan angka kredit bagi
kenaikan jabatannya.
Sebenarnya kegunaan penulisan karya ilmiah bukan hanya
sekadar untuk mendapatkan gelar atau memperoleh kredit poin untuk kenaikan
jabatan, tetapi tujuan utama dibuatnya karya tulis ilmiah adalah untuk
mendokumentasikan hasil-hasil penelitian yang berhasil mendapatkan atau
membuktikan kebenaran ilmiah. Bagi seorang peneliti profesional, keuntungan
yang paling besar dan berharga dari semua karyanya adalah jika ia menemukan
kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan.
Penemuan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan
dalam karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan, dengan pemaparan teori-teori baru yang dapat dibuktikan. Selain
itu, digunakan untuk pengakuan practicial objective guna
membantu pemecahan problema praktisi yang mendesak.
Tujuan penulisan buku ilmiah antara lain memberi
penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan
sanggahan, serta membuktikan hipotesis[5].
Ada dua pembagian tujuan dari penulisan buku ilmiah
yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan buku ilmiah adalah untuk
menambah wawasan masyarakat mengenai teori-teori baru serta perkembangan
berbagai cabang ilmu.
2. Tujuan Khusus
a) Agar
para akademisi dapat
memahami pengertian buku ilmiah, mampu menyusunnya, dan mampu mengetahui teknik
penulisan ilmiah yang telah ditetapkan.
b) Agar
para akademisi mengetahui
langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam pembuatan buku ilmiah.
c) Agar
para akademisi mengetahui
lebih jauh contoh-contoh
buku ilmiah yang lain, selain buku pelajaran atau buku pegangan.[6]
d) Untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu.
e) Diharapkan
membantu para cendekiawan
untuk menemukan karya-karya baru.
C. Ruang
Lingkup Buku Ilmiah
Ruang lingkup buku ilmiah adalah cakupan
yang terdapat didalamnya yang mempunyai fungsi sebagai penjelas dari isi buku
ilmiah tersebut. Ruang lingkup buku ilmiah terdapat tiga bagian utama yaitu
bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1. Bagian
awal
Isi dalam bagian awal adalah :
a. Halaman
Sampul
Halaman
sampul berisi judul yang lengkap, lambang atau gambar sesuai dengan judul, nama
penulis buku, dan masing-masing ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
Komposisi huruf dan letak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi,
dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah font12-17.
b. Halaman
Judul
Halaman
judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan
halaman sampul. Halaman kedua memuat judul, nama penulis, nama kota atau
tempat, dan tahun penulisan.
c. Kata
Pengantar
Di
dalam kata pengantar dicantumkan terimakasih penulis yang ditunjukkan kepada
orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak lain yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan buku ilmiah tersebut.
Tulisan
KATA PENGANTAR ditulis dengan huruf kapital simetris dibatas atas bidang
pengetikan tanpa tanda titik. Panjang teks tidak lebih dari satu halaman
kertas. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis,
tanggal, bulan, tahun, dan nama penulis.
d. Daftar
Isi
Di dalam lembar daftar isi dimuat judul
bab,judul subbab, judul anak subbab, dan nomor halaman. Nomor halaman terletak
dibagian sebelah kanan.
2. Bagian
Inti
Yang termasuk dalam bagian inti adalah
sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dalam
bagian inti suatu buku. Dalam pendahuluan biasanya terdiri dari :
1) Latar
belakang masalah
Pada bagian latar belakang masalah ini
diungkapkan masalah secara ringkas teori, serta alasan mengapa buku ilmiah ini
ditulis.
2) Rumusan
masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk
menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan yang hendak dicari jawabanya.
Sebaiknya rumusan masalah ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Dan juga
perlu dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar permasalahannya tidak
melebar.
b. Pembahasan
Dalam bagian pembahasan akan dijelaskan
samapi tuntas semua permasalahan yang telah disebutkan dalam rumusan
masalahnya. Bagian pembahsan ini juga disebut sebagai isi pokok dalam buku
ilmiah tersebut.
c. Penutup
Dalam bab penutup, suatu buku ilmiah
memuat dua hal pokok, yaitu :
1) Kesimpulan
Kesimpulan merangkum semua hal yang
ditulis dalam sebuah buku ilmiah. Kesimpulan ini berkaitan langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penulian buku ilmiah tersebut.
2) Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu
bersumber pada pembahasan dan kesimpulan. Saran itu hendaknya yang bersifat
membangun demi terwujudnya penulisan buku ilmiah yang lebih baik lagi.
3. Bagian
Akhir
Dalam bagain akhir, yang termasuk
didalamnya adalah :
a. Daftar
Pustaka
Daftar pustaka adalah deskripsi fisik buku
yang menjadi sumber penulisan yang telah diuraikan pada setiap bab maupun
subbab. Daftar pustaka harus tersususn secara sistematis dan berurutan
berdasarkan abjad A-Z. Daftar ini dibuat berurutan berdasarkan abjad
dimaksudkan sebagai salah satu bentuk indeks agar mudah digunakan sebagai alat
temu kembali.
b. Lampiran
Lampiran merupakan informasi tambahan
untuk melengkapi pokok bahasan dari buku ilmiah tersebut. Lampiran dimaksudkan
sebagai penguat data atau keterangan setelah diuraikan pada bagian utama (isi)
buku tersebut.
c. Daftar
Istilah ( Glossary)
Daftar istilah sering disebut juga dengan
glossary, yang memberikan keterangan tentang kata-kata yang dianggap belum
familiar dengan pembaca. Daftar istilah ini biasanya disajikan berdasarkan
susunan abjad, sehingga mempermudah pembaca untuk memahami istilah sulit yang
ditemukan dalam bacaan.
d. Indeks
Indeks adalah daftar kata-kata atau
istilah yang terdapat dalam buku tersebut, tanpa disertai dengan maknanya.
Biasannya indeks disajikan secara albetis yang diikuti dengan angka yang
menunjuk pada halaman berapa tempat kata itu disebutkan.
e. Tentang
Penulis (Biografi)
Biografi dikenal juga dengan daftar
riwayat hidup penulis. Yang dimuat dalam biografi adalah nama lengkap penulis,
tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi, informasi
prestasi yang pernah diraih, dan biasanya juga dicantumkan karya-karya yang
sudah dihasilkan atau dipublikasikan.[7]
D. Langkah Penulisan Buku Ilmiah
Dalam menyusun buku ilmiah penulis harus
melewati beberapa langkah, diantara langkah-langkah itu adalah :
1. Menyiapkan tema
Tema adalah suatu amanat utama yang
disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema yang baik apabila diuraikan
secara runtut berdasarkan pola-pola yang deskriptif, narative, ekposisife,
argumentatife dan persuasife. Sedangkan tema yang kurang baik adalah tema yang
menggunakan pemikiran yang kabur dan meloncat-loncat, tidak jelas arahnya
sehingga menyulitkan pembaca[8].
Syarat tema yang dikatakan baik yaitu :
a. Kejelasan
Dapat dilihat dari gagasan sentralnya dan
dilihat melalui perincian-perinciannya
b. Kesatuan
Dapat dilihat dari adanya satuan gagasan
sentral yang menjadi landasan seluruh tulisan itu dan kesatuan dilihat
semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap
tulisan
c. Keaslian
atau orginilitas
Keaslian tersebut dapat diukur dari
beberapa segi yaitu dari pokok persoalannya, dari segi pandangannya,
pendekatannya, dan rangkaian kalimat-kalimatnya, dari pilihan kata dan
sebagainya. Keaslian dapat diartikan, bahwa sebuah tulisan harus digarap untuk
memenuhi selera pembaca, sehingga menimbulkan kesegaran dan tidak menjenuhkan.[9]
2. Menentukan
topik
Langkah yang selanjutnya adalah menentukan
topik yang dimana topik merupakan pokok
pembahasan sebagai pembidangan suatu kajian. Penulis topik harus
menarik bagi pembaca maupun penulis itu sendiri, dan secara substansional harus
dikuasai penulis.
3. Merumuskan judul
Judul merupakan perakat antara topik dan
tema yang akan ditulis. Judul dalam sebuah penulisan merupakan daya tarik yang
dapat memikat pembaca. Judul dalam suatu karya tulis ilmiah adalah ciri atau
identitas yang menjiwai seluruh karya tulis ilmiah. Judul pada hakekatnya
merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis ilmiah.
Mengingat judul merupakan hal yang teramat
penting dalam satu karya tulis ilmiah, pemilihan judul harus dipikirkan secara
matang. Pilihan kalimat-kalimat dengan mencantumkan kata-kata kunci yang
mungkin sangat bermanfaat.
Dalam merangkai judul usahakan dengan
sekali baca saja, orang akan langsung dapat menangkap makna dari topik yang
akan dibahas, tanpa harus mengulang membacanya lagi. Lebih tepat lagi jika
dengan membaca judul, orang dapat dengan segera menerawang terhadap
keseluruhan isi atau kandungan dari karya tulis yang akan ditulis.[10]
4. Menyiapkan ragangan
Setelah ragangan itu dirumuskan dalam
tema, topik dan judil tulisan, langkah berikutnya gagasan itu harus dirumuskan
kembali dalam bentuk ragangan atau out-line. Regangan adalah rencana teratur
dalam pembagaian dan penyusunan gagasan[11].
Dengan fungsi utamanya adalah untuk menentukan diantara gagasan yang ada.
Ragangan disebut juga kerangka karangan yang berarti suatu rencana kerja yang
membuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.
5. Menyiapkan
sumber penulisan
Sumber penulisan itu dapat dikumpulkan
melalui sejumlah bahan pustaka, referensi atau rujukan untuk menghimpun
informasi, dalam fakta pendukung.penulisan buku ilmiah tanpa bahan pustaka
hasilnya akan diragukan kecuali hasil penelitian langsung oleh penulis terhadap
sebuah obyek penulisan. Pengumpulan bahan pustaka sebagai dasar penulisan yang
berkaitan dengan (a) tema, pokok dan judul, (b) terbitan buku terbaru,
(c) menyeleksi bahan pustaka,dan (d) menyusun kedalam teks tulisan.
6. Mulai menulis
Setelah semua langkah selesai barulah
mulai menuliskan apa yang telah ia dapatkan melalui berbgai media baik itu
kepustakaan atau didapat dari lapangan secara langsung.
Dalam penulisan buku ilmiah harus bersifat
ilmiah dan lebih menarik lagi jika buku itu belum pernah dipublikasikan yang
menimbulkan reaksi positif dari masyarakat umum[12].
Langkah penulisannya yaitu :
a. Menggunakan
rumus 4W+1H
Rumus 4W+1H (What, Why, When,
Where + How)
b. Menuliskan
gagasan secara sistematis
Penulisan gagasan secara sistematis adalah
menyangkut isi atau materi kajian atau bahasan yang dapat dilakukan berdasarkan
hasil penelusuran, analisis, pendiskusian antar gagasan dan teori.
c. Jangan
memikirkan tata bahasa
Maksudnya bagi penulis pemula sebaiknya
tidak memikirkan tata bahasa lebih dahulu tetapi sebainya menulis sesuai yang
muncul dalam benak dan pikiran penulis, agar apa yang telah dipikirkan oleh
penulis saat menulis tidak hilang.
d. Menulis
dimulai dengan bab
Menulis yang dimulai dengan bab, penulis
buku dapat berpikir secara logis sehingga terhindar dari berpikir
melompat-lompat[13].
E. Contoh Buku Ilmiah
Buku yang termasuk buku ilmiah adalah laporan
penelitian, jurnal, handbooks, dan buku teks.
1. Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi
paparan tentang proses dan hasil-hasil yang dipeoleh dari suatu kegiatan
penelitian
2. Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet
berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila
dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti
berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati
orang saat diterbitkan.
3. Handbooks (buku pegangan) merupakan jenis buku yang
termasuk sebagai buku rujukan yang berisi ikhtisar pokok bahasan atau subjek
tertentu mengenai suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk petunjuk dalam
penerapan praktiknya atau dalam memberikan pelajaran (mengajar). Jenis buku ini
sering juga disebut buku panduan atau pedoman. Contoh buku rujukan ini
adalah Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Desa
4. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang
mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan
telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan
perkembangan siswa, untuk diasimilasikan.
5. Buku
Referensi
6. Buku
Tek
DAFTAR PUSTAKA
Djuroti, Totok dkk. 2009. Menulis
Artikel & Karya Ilmiah. Bandung:
ROSDA
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Jakarta
: Nusa Indah
Rosyadi, A.
Rahmat. 2008. Menjadi Penulis
Profesional Itu Mudah. Bogor : Ghalia Indonesia
Sartuni,
Rasyid dkk. 1985. Bahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Nina Dinamika
Tanjung, H. Bahdin
Nur dan Ardial. 2010. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Tanjung,
H. Bahdin Nur. 2005. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana
Tim
Penyusun. 2011. Diktat
Kuliah Karya Tulis Ilmiah. Semarang
: Perc. Indra Offset
Arwani,
Muhammad. 2012. Teknik
Penulisan Buku Ilmiah dalam
http://eclasser.blogspot.com/2012/12/teknik-penulisan-buku-ilmiah.html diakses
pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 15.51 WIB
[1] Tulisan ini dipresentasikan pada Seminar Nasional BEM Fakultas Keislaman tanggal 13 -11-2017 di Universitas
Trunojoyo Madura.
[2]
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu
pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat
dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah.
memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan
metode penulisannya lihat Jonnes (1960)
[3] Muhammad Arwani, Teknik Penulisan Buku Ilmiah, 2012 ,
dalam http://eclasser.blogspot.com/2012/12/teknik-penulisan-buku-ilmiah.html diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 15.51 WIB
[4] Tim Penyusun, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, (Semarang :
Perc. Indra Offset, 2011), hlm. 126-127
[5] Muhammad Arwani, Teknik Penulisan Buku Ilmiah, 2012 ,
dalam http://eclasser.blogspot.com/2012/12/teknik-penulisan-buku-ilmiah.html diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 15.51 WIB
[7] Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis), (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010), hal. 50-55
[8] A. Rahmat Rosyadi, Menjadi Penulis
Profesional Itu Mudah, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2008), hlm. 40
[11] Rasyid Sartuni dkk, Bahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta : Nina Dinamika, 1985), hlm. 68