PEMBAGIAN MANUSIA Di BULAN RAMADLAN
( Disampaikan pada Acara Ceramah Agama Tgl 25 Mei 2018 Pada Yayasan al Muthmainnah Jeddih Socah Bangkalan, bersama Mhs IBM Universitas Tr...
https://rohman-utm.blogspot.com/2018/05/pembagian-manusia-di-bulan-ramadlan.html
( Disampaikan pada
Acara Ceramah Agama Tgl 25 Mei 2018 Pada Yayasan al Muthmainnah Jeddih Socah
Bangkalan, bersama Mhs IBM Universitas Trunojoyo dan Santri Ponpes
al-Muthmainnah)
BULAN Ramadhan menjadi bulan yang spesial bagi
Umat Islam, karena yang dipanggil adalah manusia spesial yaitu hanya orang yang
beriman. Bulan dimana Allah memberikan kemulyaan pada ummat manusia, dan
melipatgandakan seluruh aktivitas ibadah, karena Allah sendiri yang akan
memberikan pahala (ana ajzi bihi). Sungguhpun demikian, bulan ini juga
merupakan bulan ujian bagi sekelompok manusia yang tidak sesuai dengan tujuan
puasa (ila darajat al-muttaqin). Olaeh karenanya, dalam menjalankan
ibadah puasa ramadlan setidaknya akan ditemukan tiga kelompok manusia,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kelompok
Dzholim
Kelompok ini adalah orang-orang yang merasa sangat kurang sekali
perhatiannya terhadap bulan ramadhan, bahkan terasa acuh tak acuh, bagi mereka kedatangan bulan ramadhan tidak ada yang terlalu spesial,
biasa-biasa saja, atau bahkan bagi mereka kedatangan bulan ramadhan itu justu membawa
beban tersendiri. Sehingga tidak jarang mereka menyamakan bulan ramadhan dengan
bulan-bulan yang lainnya : makan dan minum disiang hari tetap berlanjut, tetap
makan siang dikantor atau dirumah.
Mereka tidak menyadari bahwa perbuatannya merupakan kezholiman pada dirinya
masing-masing. Yang sesungguhnya, Allah swt juga tidak merasa merugi, jika ada
hambaNya yang tidak berpuasa. Biasanya mereka hidup di dunia hidupnya tidak
akan tenang, dan diakhirat nasibnya akan menyedihkan. Sekalipun semua tetap
berharap ampunan dan kasih sayang Allah swt agar memasukkan ke syurga.
Oleh karena itu, kelompok seperti ini harus diingatkan dan diajak dengan
baik, agar menyadari bahwa yang demikian bukanlah hal yang harus dibanggakan. Adapun
solusi terbaik agar tidak terjebak kelompok ini adalah pendidikan agama harus
dikenalkan sejak dini untuk mengobati periaku zholim terhadap diri sendiri ini.
2. Kelompok Muqtashid
(Pertengahan/sedang)
Kelompok ini adalah orang-orang yang bergembira menyambut hadirnya bulan
ramadhan, rasa gembira itu semakin menjadi-jadi karena setelah itu bakal ada
libur panjang dan bisa mudik ke kampung halaman bertemu keluarga dan sanak
kerabat.
Selain dari kegembiraan karena kesadaran beragama, bahwa di bulan ramadhan
ini waktunya untuk menghapus dosa dan mengambil banyak pahala untuk bekal
diakhirat kelak. Terlebih didalam bulan ramadhan ada satu malam yang nilai
kebaikannya melebihi seribu bulan.
Namun padatnya aktivitas bekerja di bulan ramadhan ini terkadang membuat
sebagian mereka lalai untuk memperbanyak ibadah lewat perkara-perkara sunnah.
Terkadang beberapa kali baik disengaja atau tidak meninggalkan ibadah
shalat tarawih dan witir, atau hanya melaksanakan shalat-shalat fardu saja tanpa
diikuti dengan shalat rawatib; qabliyah dan ba’diyah, mungkin
juga dalam satu hari itu ada rasa malas untuk membaca Al-Quran, sehingga target
bacaan Al-Quran kadang tidak tercapai.
Mereka full berpuasa, namun ada diantara mereka yang aktivitas puasanya
full tidur, waktu tidurnya mengikuti waktu shalat lima waktu, tidur setelah
subuh, setelah zuhur, setelah ashar, serta setelah maghrib dan isya.
Dan mungkin juga ada yang tidak sempat atau malas untuk beri’tikaf di
masjid pada sepuluh hari terakhir. Padahal i’tikaf bisa menggandakan nilai
ibadah yang maksimal pada malam-malam lailatul qadar.
Inilah model berpuasanya kelompok muqtashid (sedang). Mungkin sebagaian
besar diantara kita masuk dalam katagori ini. Insya Allah, mampu untuk berpuasa
full dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak melalukan perkara yang haram.
Namun sayangnya terkadang lalai untuk beberapa perkara sunnah, padahal
sama-sama dijanjikan pahala yang berlipat ganda, terlebih di dalam bulan
ramadhan.
2. Kelompok
Sabiqun bil Khairat (Berprestasi)
Kelompok adalah orang-orang yang
berusaha meninggalkan perkara yang haram dan makruh. Bahkan terkadang
meninggalkan sebagian perkara mubah demi kesempurnaan ibadah puasa yang
dijalankan.
Mereka ini sebenarnya bukan hanya berprestasi di bulan ramadhan saja, namun
diluar bulan ramadhan mereka juga orang-orang yang berprestasi.
Hasil didikan ramadhannya sangat berbekas dan terlihat pada 11 bulan
lainnya.
Mereka ini adalah golongan yang sangat memburu pahala. Bahkan mereka
berharap bahwa seluruh bulan yang ada ini adalah bulan ramadhan. Kerinduan
mereka kepada ramadhan, membuat mereka selalu berdoa sepanjang bulan kepada
Allah swt agar mereka dipertemukan dengan bulan ramadhan.
Mereka adalah orang-orang yang menangis ketika berpisah dengan ramadhan.
Karena bulan mulia yang Allah swt janjikan jutaan pahala kebaikan akan berlalu,
sedang mereka merasa belum banyak meraih kebaikan didalamnya.
Mereka adalah orang yang oleh Al-Quran disifati dengan:
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا
يَهْجَعُونَ، وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Didunia mereka sedikit sekali
tidur diwaktu malam dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar”
(QS. Adz-Dzariyat: 17-18)
Kebersamaan mereka dengan Al-Quran sangat luar biasa sekali di bulan ini:
Mereka inilah yang oleh Rasulullah saw disifati:
”Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni
dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan
ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari Muslim).
Bersihnya dosa mereka bahkan seperti bayi baru yang baru terlahir dari
rahim ibunya.
Akhirnya semoga Allah swt merahmati bulan ramadhan kali ini, dan semoga
Allah swt mengampuni segala dosa-dosa kita yang telah lalu. Aamiin.