Begal Antara Krisis Moral dan Ekonomi
Kata Begal tentu tak asing didengar oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Entah begal itu sendiri termasuk isu ataupu...
https://rohman-utm.blogspot.com/2018/04/begal-antara-krisis-moral-dan-ekonomi.html
Kata Begal tentu tak asing didengar oleh masyarakat
Indonesia akhir-akhir ini. Entah begal itu sendiri termasuk isu ataupun
fakta. Namun, dalam kenyataannya istilah begal kini kian memanas dengan
adanya berita-berita atau isu-isu yang mengatasnamakan begal. Begal
merupakan usaha perampokan, perampasan, pemerasan, ataupun penjambretan
yang dilakukan secara paksa oleh seseorang atau sekelompok orang
disertai dengan tindak kekerasan.
Begal
tersebut tentu sangat meresahkan bagi masyarakat, terutama bagi para
korban begal itu sendiri. Korban tidak hanya kehilangan barang yang
dimilikinya, akan tetapi juga mengalami luka fisik, psikologis dan ada
juga yang sampai kehilangan nyawanya. Begal mengakibatkan trauma yang
mendalam bagi sang korban dikarenakan korban mengalami suatu kejadian
yang tanpa sengaja dan ditambah lagi dengan kekerasan yang menimpanya.
Begal
muncul dikarenakan krisis moralitas dalam level yang mengkhawatirkan,
sehingga melalui jalan pintas seseorang ingin mendapatkan keinginannya
melalui tindak kekerasan yang sangat merugikan masyarakat. Kasus ini
menggambarkan bagaimana kondisi mental manusia yang sedang ‘sakit’.
Mungkin berlebihan jika dikatakan demikian, tetapi bisa jadi perbuatan
tersebut merupakan keluaran dari sikap tidak peduli dengan lingkungan,
tidak peduli dengan orang lain, hilangnya sopan-santun, jauh dari agama,
dan segala sifat ‘tidak baik’ lainnya yang sudah sangat akut. Pendek
kata, orang tersebut sedang mengalami krisis moralitas.
Faktor penyebab krisisnya moral itu sendiri dapat ditinjau dari faktor internal maupun eksternal. Keluarga merupakan
faktor internal di mana keluarga mempunyai fungsi sebagai pengawas
sosial, keluarga memberi pengertian kepada semua anggota keluarga
tentang peranannya, baik di dalam maupun di luar rumah atau dalam
masyarakat. Namun, melihat
perkembangan zaman sekarang banyak orang tua yang lebih mengedepankan
kepentingan pekerjaan daripada kepentingan anak, sehingga banyak remaja
yang kurang perhatian dan merasa bebas mengatur jalan hidupnya
sendiri. Orang tua mengedepankan kepentingan pekerjaan daripada
kepentingan anaknya karena orang tua sudah memberi kepercayaan kepada
anaknya dan mereka sudah menganggap kalau anaknya sudah bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk.
Selanjutnya yaitu faktor eksternal di mana
lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh dalam perkembangan moral
seseorang. Tempat tinggal merupakan tempat bergaul yang nyata.Pergaulan
juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
krisis moral seseorang. Seseorang yang bergaul dengan teman-teman yang
berperilaku buruk, maka dia juga akan terseret ke dalamnya.
Selain
dikarenakan krisis moral, begal juga muncul akibat dari lemahnya
ekonomi rakyat Indonesia dan semakin banyaknya pengangguran. Maka peran
pemerintah sangat diperlukan dalam memecahkan masalah ini. Jumlah
lapangan pekerjaan yang telah disediakan oleh pemerintah tentu tak
sebanding dengan cepatnya laju pertumbuhan penduduk, sehingga lapangan
pekerjaan tidak cukup untuk menampung mereka. Sehingga demi mencukupi
kebutuhan sehari-harinya, meraka melakukan aksi begal tersebut.
Kejahatan
terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelaku, namun juga karena
adanya kesempatan. Jadi berhati-hatilah, jangan pergi atau pulang
terlalu malam, jika keadaan tidak terlalu mendesak. Lindungi barang
berharga dan jangan melewati jalan yang terlalu sepi karena itu termasuk
tempat persembunyian begal.