KISAH HIDUPKU (1)
Dusun dimana Aku dilahirkan Masa Lahirku Tepatnya di Qoryatun ba’idatun min al-Qura sebuah desa jauh dari keramaian, bahkan go...
https://rohman-utm.blogspot.com/2018/04/aktualisasi-self-leadership-bekarakter.html
Dusun dimana Aku dilahirkan |
Masa
Lahirku
Tepatnya
di Qoryatun ba’idatun min al-Qura sebuah
desa jauh dari keramaian, bahkan google map tidak sanggup menjangkaunya,
namanyapun menjadi sebuah pertanyaan besar. Benarkah ada nama dusun PALUAGUNG (petil gede = jawa). Karena sebuah
Palu yang besar yang menancap di padukuhan dan ditemukan oleh warga pada tahun sekitar
1956 oleh tokoh masyarakat diberi nama Paluagung. Wallahu a’lamu bi Al-syawabi.
Saya dilahirkan
tanggal 15 Agustus 1974 menurut Ijazah, tetapi sesungguhnya menurut orang tua
aku lahir pada tahun 1972, tepat pada hari rabu wage. di tengah-tengah keluarga dan masyarakat yang pluralis.
Disebut pluralis lantaran dusunku ada
dua agama yang cukup berdampingan secara rukun yaitu Islam dan Hindu. Meskipun Islam
mayoritas dengan berbagai warna dan bentuk, islam abangan, Islam santri dan
Islam Priyayi.
Bersyukur
saya dilahirkan ditengah keluarga muslim taat, karena hampir dikeluarga dari
pihak ibu semuanya belajar di dunia pesantren, sedang dari pihak dari muslim
abangan, sederhanyanya keluarga dari pihak bapak semuanya mengenyam pendidikan
formal.
Ibuku Sufiyah (lahir 1950) dari menurutku
sosok ibu yang cukup luar biasa, semoga sesuai dengan namanya berarti ( orang yang bersih), sosok ibu yang
sabar, tidak banyak bicara, bahkan lebih baik diam, dari pada berbicara yang
tiada manfaatnya. Sekalipun hanya tamatan SD, beliau anak pertama dari keluarga
sembilan bersaudara. Namun Ibu berjiwa besar adik-adiknya semuanya setelah SD
semuanya belajar didunia pesantren. Ibu harus Ikhlas nikah diusia muda,
tepatnya pada usia 15 tahun. Bahkan saat dipinang oleh ayah, ibu bilang “ aku terima setelah kamu (ayah) bisa sholat”
Ibu memiliki prinsip yang sangat kuat
dalam menjalan syariah, bahkan sholat malam sudah menjadi kebiasan sebelum melaksanakan
shalat subuh berjamaah di masjid kampungku, yang berjarak sekitar 200 meter
dari rumah.
Ayah
dilahirkan dengan nama Makhali (lahir
1945) kemudian berganti nama Siswadi dipanggil P.SISWO. Lahir dari keluarga Islam Abangan orang tua Ayah seorang
mandor hutan yang cukup disegani P
Sukardi namanya. Saya sering mendengar cerita tentang kakek dari masyakat,
bahwa beliau seorang orang selalu membantu masyarakat saat ada kesulitan bahkan
selalu mengadakan hiburan masyarakat seperti ludruk, wayang dan lain-lain hanya untuk
menyenangkan masyarakat. Oleh karenya,
orang tua saya, masa muda banyaknya banyak berkecimpung dalam dunia hiburan,
seperti belajar menari ludruk, bahkan ahli main kendang.
Sungguhpun
demikian, Ayah memilii sifat dan karakter yang amat tegas dan disiplin dalam bidang
pendidikan anak, ayah mewajibkan anak-anaknya harus belajar di Pesantren,
pendidikan agama adalah segala galanya buat ayah. Ayah menyadari karena belaiu
tidak banyak tahu tentang agama. Sungguhpun demikian, ayah adalah sosok pejuang
yang luar biasa, saat dihadapkan dengan urusan masyarakat terkait dengan urusan
agama. Misalnya saat ingin membangun musholla, maka orang tuanya saya, insya
Allah menjadi yang terdepan untuk menjadi daya ungkit orang lain.
Berlanjut