WASPADA BEGAL DISEKITAR KAMPUS UTM
BEGAL ANTARa GAYA DAN KEBUTUHAN EKONOMI Tahun 2012 lalu, saya pernah diskusi secara serius bersama mahasiswa yang sepeda motornya raib ...
https://rohman-utm.blogspot.com/2018/01/waspada-begal-disekitar-kampus-utm.html
BEGAL ANTARa
GAYA DAN KEBUTUHAN EKONOMI
Tahun 2012 lalu, saya pernah diskusi secara serius bersama mahasiswa
yang sepeda motornya raib dihadang begal ditengah perjalanan. Bahkan 4-6 kali
dalam sehari terjadi pembegalan kepada mhs UTM. Sungguh memprihatinkan. Perjuangan menghentikan Bapak Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Moh.
Syarif, mengadu tentang julukan kampus “Begal” kepada Kapolri Jenderal Polisi
Drs. H. M. Tito Karnavian, saat berkunjung ke Bangkalan, (29/12/2016).
“Dari seringnya terjadi pembegalan di lingkungan kampus, maka UTM dijuluki
kampus Begal,” kata Rektor, saat memberikan sambutan dalam kuliah umum di UTM
Bangkalan, Kamis (29/12/2016).Dia juga meminta kepada Kapolri untuk dicarikan solusi atas kekerasan yang terjadi selama ini di Bangkalan, khususnya di lingkungan Kampus UTM.
“Kami minta solusi terhadap kekerasan yang selama ini terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, di daerah Universitas Trunoojoyo Madura (UTM) dikenal dengan rawan begal, bahkan sudah ratusan motor hilang selama ini yang mayoritas korbannya adalah mahasiswa.(Hamid/har)
Dalam satu hari jarang sekali media tidak
menginformasikan tentang kriminalitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia
banyak sekali tindakan-tindakan asusila atau kejahatan yang melanggar aturan
hukum yang berlaku di negri ini. Di berbagai tempat sering kita dengar tindakan
kejahatan yang terus ada dan selalu terdengar oleh telinga kita, seperti
pembunuhan, pemerkosaan, penyalahguaan narkoba, serta perampasan/perampokan
yang sering kita dengar dengan kata begal. Tindakan seperti itu sangat
meresahkan masayarakat khususnya korban pembegalan yang dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Penulis ingin menjelaskan tindakan
kejahatan begal di sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura yang tak
henti-hentinya sering terjadi begal yang sasarannya adalah mahasiswa.
Pengertian kejahatan/begal
Crime atau kejahatan adalah tindakan tindakan atau tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma social, sehingga masyarakat menentangnya. Kartono (1999:122). sedangkan yang dimaksud pembegalan adalah sebuah aksi perampasan di tengah jalan dengan menghentikan pengendaranya . Biasanya, pembegalan terjadi dijalanan yang jauh keramaian (Wikipedia). Pembegalan sendiri termasuk kedalam jenis kriminalitas/kejahatan. Karena pembegalan sudah melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial yang ada.
Crime atau kejahatan adalah tindakan tindakan atau tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma social, sehingga masyarakat menentangnya. Kartono (1999:122). sedangkan yang dimaksud pembegalan adalah sebuah aksi perampasan di tengah jalan dengan menghentikan pengendaranya . Biasanya, pembegalan terjadi dijalanan yang jauh keramaian (Wikipedia). Pembegalan sendiri termasuk kedalam jenis kriminalitas/kejahatan. Karena pembegalan sudah melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial yang ada.
Pembagalan merupakan penyimpangan sosial yang
berkaitan dengan kejahatan yang merugikan orang banyak. Penyimpangan sosial
dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan
itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan
berakibat terganggunya ketidakseimbangan kehidupan dalam masyarakat. Tidak
lepas dengan kampus UTM yang menjadi satu-satunya universitas negeri yang ada
di bumi Madura, yang sudah terkenal akan eksistensinya dikalangan masayarat
Madura khususnya, bahkan diluar Madura. Praktik kejahatan jalanan atau yang
akrab dikenali sebagai tindak begal motor masih marak terjadi di sekitar kampus
UTM dengan sasaran utamanya adalah mahasiswa yang menempuh Pendidikan di kampus
yang terletak di Ds Telang Kec. Kamal Bangkalan. Ironisnya pelaku kejahatan ini
tidak hanya melibatkan orang dewasa, namun anak dibawah umur pun yang masih
menempuh Pendidikan tingakat SMP dan SMA marak ikut terlibat. Pelaku pembegalan
disekitar kampus UTM biasanya meluncurkan aksinya ketika ada pengendara yang
melintasi jalan ke arah Labeng menuju Suramadu ketimur dari kampus, memang
tidak biasa dipungkiri bahwa jalan tersebut sangat sepi dan jauh dari pemukiman
warga, sehingga aksi kejahatan tersebut seringkali dilakukan oleh pelaku begal
pada orang-orang yang melintasi jalan kearah Suramadu tersebut, khusunya
mahasiswa yang tetap memaksakan diri melewatinya meskipun sudah mengetahuinya
bahwa jalan arah ke timur kampus sangat rawan akan pembegalan. Akses tersebut
merupakan pilihan jalan pintas dari area Telang menuju Surabaya atau
Surabaya-Madura, Ds Telang. Padahal akses dari Telang tujuan Surabaya atau
sebaliknya ada selain melintasi jalan arah timur kampus, seperti Pelabuhan
Kamal-Tanjung Perak Surabaya, atau melewati dari arah kota Bangkalan, namun hal
itu kedunya cukup jauh dan menempuh waktu separuh dari jalan pintas ketimur
UTM, dan kapal di Pelabuhan kamal cukup lama jika harus menunggu kapal penuh
penumpang.
Akibat dari tindakan kriminalitas atau kejahatan pembegalan di sekitar UTM, yaitu; pertama, timbulnya rasa tidak aman, kecemasan ditengah masyarakat, terkhusus mahasiswa UTM. Kedua, karena sasaram utamnya adalah mahasiswa, mereka merasa tidak ada kebebasan dalam bepergian yang melintas di jalan sekitar kampus. Ketiga, menimbulkan beban psikologis bagi korban dan dapat menyebabkan kerugian material.
Akibat dari tindakan kriminalitas atau kejahatan pembegalan di sekitar UTM, yaitu; pertama, timbulnya rasa tidak aman, kecemasan ditengah masyarakat, terkhusus mahasiswa UTM. Kedua, karena sasaram utamnya adalah mahasiswa, mereka merasa tidak ada kebebasan dalam bepergian yang melintas di jalan sekitar kampus. Ketiga, menimbulkan beban psikologis bagi korban dan dapat menyebabkan kerugian material.
Faktor-faktor yang memicu maraknya begal disebabkan
oleh;
a). Kondisi kesejahteraan masyarakat yang masih kurang baik dan minim akses bagi warga setempat. Maraknya reaksi pembegalan merupakan imbas yang masih kurang perhatian pemerintah dan pimpinan daerah dalam mendorong penyediaan lapangan pekerjaan. Ekonomi menjadi peranan yang paling dominan sebagai motivasi melakukan tindak kejahatan seperti bagaimana kasus pembegalan terus terjadi dan semakin meningkat.
b). Pergaualan yang bebas memicu pola tingkah laku anak-anak semakin tidak terdidik. Tidak heran jika kasus begal disekitar kampus UTM pelakunya terlibat pada pemuda yang masih berumuran belasan tahun.
c). Krisis moral, hal ini dapat dilihat dari faktor internal ataupun eksternal. Keluarga merupakan faktor internal dimana keluarga mempunyai fungsi sebagai pengawas sosial, keluarga mempunyai kewajiban atas pendidikan ke setiap anggota keluarganya atas perananyannya, baik bagi dirinya sendiri maupun di lingkungan masyarakat. Selanjutnya faktor eksternal dimana lingkungan tempat tinggal mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan moral seseorang dengan kebebasan yang tidak terkontrol.
d). Lemahnya keamanan ditempat-tempat rawan kejahatan. Penjagaan yang kurang oleh aparat di tempat-tempat rawan dapat dimanfaatkan oleh pelaku dan menjadi faktor pembegalan, dll.
a). Kondisi kesejahteraan masyarakat yang masih kurang baik dan minim akses bagi warga setempat. Maraknya reaksi pembegalan merupakan imbas yang masih kurang perhatian pemerintah dan pimpinan daerah dalam mendorong penyediaan lapangan pekerjaan. Ekonomi menjadi peranan yang paling dominan sebagai motivasi melakukan tindak kejahatan seperti bagaimana kasus pembegalan terus terjadi dan semakin meningkat.
b). Pergaualan yang bebas memicu pola tingkah laku anak-anak semakin tidak terdidik. Tidak heran jika kasus begal disekitar kampus UTM pelakunya terlibat pada pemuda yang masih berumuran belasan tahun.
c). Krisis moral, hal ini dapat dilihat dari faktor internal ataupun eksternal. Keluarga merupakan faktor internal dimana keluarga mempunyai fungsi sebagai pengawas sosial, keluarga mempunyai kewajiban atas pendidikan ke setiap anggota keluarganya atas perananyannya, baik bagi dirinya sendiri maupun di lingkungan masyarakat. Selanjutnya faktor eksternal dimana lingkungan tempat tinggal mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan moral seseorang dengan kebebasan yang tidak terkontrol.
d). Lemahnya keamanan ditempat-tempat rawan kejahatan. Penjagaan yang kurang oleh aparat di tempat-tempat rawan dapat dimanfaatkan oleh pelaku dan menjadi faktor pembegalan, dll.
Dengan maraknya kasus pembegalan disekitar kampus,
tentu dibutuhkan langkah penegakan hukum sebagai cermin untuk meminimalisir
terulangnya kejadian yang sama. Perlu adanya kerja sama antara masyarakat
dengan pihak kepolisisan, terkhusus bagi yang mempunyai peranan penting di
kampus Universitas Trunojoyo Madura. Memberantas pembegalan yang marak di
kawasan kampus UTM tidak hanya dengan menangkap pelaku begal . Namun,
harus dilihat dari perilaku kejahatan yang sedang meresahkan mahasiswa dan
masyarakat sekitar kampus. Dalam memberantas atau menghilangkan tindak
kejahatan pembegalan pemerintah harus berperan aktif dalam memecahkan
permasalahan yang terjadi. Karena tindakan pembegalan sering kali dilakukan
oleh anak muda yang masih berumuran belasan tahun tentu tidak memiliki
pekerjaan tetapi berkeinginan mendapatkan uang dengan cara yang instan. Jadi
yang penting ialah memecahkan akar masalah dan akar masalahnya yaitu
kemiskinan. Apalagi anak muda yang terjerumus dalam barang-barang
haram(Narkoba), tentu itu menjadi salah satu faktor pendorong melakukan tindak pembegalan.
Karena tentu kepolisian sudah mempetakan tempat-tempat rawan begal maka tindakan yang perlu dilakukan dari pihak kepolisian, melakukan penjagaan dengan maksimal di area kampus sehingga mampu meminimalisir kejahatan pembegalan. Perlu melakukan pendekatan yang baik oleh pihak kampus dengan masyarakat sekitar dan dapat memberikan hal yang positif untuk masyarakat sendiri. Sebagai contoh, melakukan pengabdian masyarakat, memberikan peluang beasiswa kuliah yang ada di UTM bagi masayarakat yang kurang mampu dalam ekonomi untuk melanjutkan anaknya kuliah di perguruan tinggi, khususnya di UTM. Dengan hal itu bisa saja kecemburuan sosial yang ada akan hilang, karena kemungkinan besar mereka para pelaku merasa bahwa sebagai masyarakat lokal atau tuan rumah tidak merasakan dampak yang positif dari adanya perguruan tinggi negeri tersebut.
Karena tentu kepolisian sudah mempetakan tempat-tempat rawan begal maka tindakan yang perlu dilakukan dari pihak kepolisian, melakukan penjagaan dengan maksimal di area kampus sehingga mampu meminimalisir kejahatan pembegalan. Perlu melakukan pendekatan yang baik oleh pihak kampus dengan masyarakat sekitar dan dapat memberikan hal yang positif untuk masyarakat sendiri. Sebagai contoh, melakukan pengabdian masyarakat, memberikan peluang beasiswa kuliah yang ada di UTM bagi masayarakat yang kurang mampu dalam ekonomi untuk melanjutkan anaknya kuliah di perguruan tinggi, khususnya di UTM. Dengan hal itu bisa saja kecemburuan sosial yang ada akan hilang, karena kemungkinan besar mereka para pelaku merasa bahwa sebagai masyarakat lokal atau tuan rumah tidak merasakan dampak yang positif dari adanya perguruan tinggi negeri tersebut.