Strategi Membangun Ruh al-jamaah (Kebersamaan)
( tulisan ke 4: lanjutan ruh al-jamaah) Strategi mimiliki arti yakni merubah sesuatu yang tidak sesuai dengan ideologinya. Menurut pen...

https://rohman-utm.blogspot.com/2017/05/strategi-membangun-ruh-al-jamaah.html
Strategi mimiliki arti yakni merubah sesuatu yang tidak sesuai dengan ideologinya. Menurut penulis, strategi adalah siasat untuk aksi, cara untuk aksi dan metode untuk aksi. Dari berbagai pendapat maka strategi mempunyai makna yang sangat luas bahkan dengan berbagai ragam manusia mengartikanya. Bagaimana dengan startegi membangun ruh al-jamaah?. Strategi membangun di sini mengandung arti yakni cara apa yang tepat atau dengan menggunakan metode apa yang tepat untuk mencapai tujuan dalam membangun kebersamaan dalam menegakan nilai-nilai keislaman untuk menjadi manusia yang beradab yang menjadi tema pada milad ke 3 ini, atau dalam pembangunan mental maupun kerakter setiap insani, dengan mengedepankan nilai-nilai islam dalam membangun kebersamaan.
Selanjutnya strategi apakah yang tepat dalam membangun kebersamaan antar penguhni FKIS baik itu yang bersifat pembangunan individual maupun secara organisasi organisatoris. karena dengan strategilah segala aspek yang akan di tuju dapat tercapai. Dengan demikian, dengan visi Fakultas di sertai dengan strategi yang tepat maka membangun telah di memberikan gambaran yang jelas yakni kebersamaan antar penghuni fakultas, baik ditingkat pemimpinan, senat fakultas, dosen, karyawan serta mahasiswa..
Berangkat dari pengalaman selama mengawal perjuangan FKIS bersama teman-teman dosen lainnya. Menurut penulis ada beberapa strategi-strategi yang tepat untuk membangun ruh al-jamaah yang dapat diterapkan pada sesama penghuni FKIS diantaranya adalah:
a. Memperkuat tali persaudaraan
Ukhuwah islamaiyah akan terpecah belah apabila tidak dapat menjaga persaudaraan yang kokoh dan akan membawa dampak terpecah belah walaupun seaqidah. Persaudaraan perlu di bangun dan terus di pupuk demi tegagknya ruh al-jamaah untuk menyapu seluruh penyakit yang menginggapi hati dan ruh ukhuwah persaudaraan. Tidaklah di katakana kuat manusia apabila tidak adanya persaudaraan diantara sesama manusia dan manusia dengan mahkluk yang lainya. Apakah tujuan dari pada persaudaraan ini dalam prespektif Fakultas?
Tujuan dalam membangun kebersamaan adalah mencapai suatu visi dan misi fakultas yakni mewujudkan fakultas sebagai Fakultas yang handal dan berorientasi pada masa depan dalam menghasilkan ilmuwan-ilmuwan dan/atau profesional muslim unggul yang dilandasi aqidah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dan memiliki kepedulian terhadap masalah hukum, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, kemanusiaan dan tata nilai di masyarakat” serta unggul dibidang pendidikan dan riset berbasis akhlak al-karimah, tentunya dalam rangka menuju kepada arah yang sangat mulia yakni ridho Allah kepada mahkluknya. Dengan demikian, tujuan dari pada membangun persaudaraan adalah membangun spiritual dan kekuatan berpikir untuk pembangunan baik itu mental dan kerakter FKIS itu sendiri, sesuai dengan karakter yang tertuang dalam jaminan mutu FKIS. ( Insya Allah akan penulis tuangakan dalam bentuk tulisan yang berbeda tantang karakter mahasiswa yang diinginkan oleh fkis)
b. Menumbuhsikan sifat dan sikap toleransi
a. Memperkuat tali persaudaraan
Ukhuwah islamaiyah akan terpecah belah apabila tidak dapat menjaga persaudaraan yang kokoh dan akan membawa dampak terpecah belah walaupun seaqidah. Persaudaraan perlu di bangun dan terus di pupuk demi tegagknya ruh al-jamaah untuk menyapu seluruh penyakit yang menginggapi hati dan ruh ukhuwah persaudaraan. Tidaklah di katakana kuat manusia apabila tidak adanya persaudaraan diantara sesama manusia dan manusia dengan mahkluk yang lainya. Apakah tujuan dari pada persaudaraan ini dalam prespektif Fakultas?
Tujuan dalam membangun kebersamaan adalah mencapai suatu visi dan misi fakultas yakni mewujudkan fakultas sebagai Fakultas yang handal dan berorientasi pada masa depan dalam menghasilkan ilmuwan-ilmuwan dan/atau profesional muslim unggul yang dilandasi aqidah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dan memiliki kepedulian terhadap masalah hukum, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, kemanusiaan dan tata nilai di masyarakat” serta unggul dibidang pendidikan dan riset berbasis akhlak al-karimah, tentunya dalam rangka menuju kepada arah yang sangat mulia yakni ridho Allah kepada mahkluknya. Dengan demikian, tujuan dari pada membangun persaudaraan adalah membangun spiritual dan kekuatan berpikir untuk pembangunan baik itu mental dan kerakter FKIS itu sendiri, sesuai dengan karakter yang tertuang dalam jaminan mutu FKIS. ( Insya Allah akan penulis tuangakan dalam bentuk tulisan yang berbeda tantang karakter mahasiswa yang diinginkan oleh fkis)
b. Menumbuhsikan sifat dan sikap toleransi
Dengan menumbuhkan sifat dan sikap toleransi akan membawa ketenagan dan ketentraman sesama manusia. Mengapa toleransi perlu di bangun dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah kehidupan fakultas keislaman, baik itu di dalam dikalangan sesama dosen dengan dosen, dosen dengan mahasiswa, dan lain-lain.. Tentu jawabanya adalah karena manusia di ciptakan Allah dengan berbagai ragam sikap dan watak yang berbeda-beda. Rambut boleh sama warnanya dan proses kelahiranya juga sama berasal dari air. Namun dari semua itu manusia memiliki visi dan sikap yang berbeda-beda bahkan memiliki pendapat yang berbeda-beda. Disinilah pentingnya sikap tolerensi, jangan mengedepankan kepentingan pribadi, sehingga rasionalitas dikesampingkan.
Jika tidak ada sikap toleransi sementara pendapat setiap orang berbeda-beda akan menimbiulkan konplik dan berakhir dengan kericuhan, kekacauan, saling curiga dan lain-lain, sehingga tujuan dan misi FKIS tidak akan tercapai yang ada hanyalah konplik antara sesama lingkungan penghuni FKIS itu sendiri baik itu dalam satu golongan itu sendiri maupun akan terjadi peperangan dengan kelompok yang lainya.
Dengan demikian, berarti membangun kebersamaan di perlukan sikap dan sifat toleransi yang tinggi dengan tujuan dapat membangun cita-cita mulia yakni meningkatkan spiritual dan intelektual. Spiritual dibangun dalam pembangunan dengan tujuan yakni melahirkan sekelompok manusia yang yang berpikir pembangunan (positif) dan berwawasan ketuhanan yang dapat membawa sekelompok manusia yang lainya berkembang dengan lebih maju sehingga kedamaian dan kejayaan manusia dapat terwujudkan, khususnya warga FKIS.
Intelektual di bangnun untuk melahirkan manusia-manusia yang berpikiran pembangunan dan berwawasan pembaharuan demi menciptakan budaya berpikir cemerlang dan mewujudkan manusia yang cinta dengan ilmu pengetahuan untuk menuju ridho tuhan yang maha esa (Allah). Dengan demikian, berarti pembangunan membutuhkan intelektual yang yang cemerlang dan dapat di pertanggung jawabkan baik itu di hadapan mansuia maupun di hadapan Tuhan yang maha adil perhitunganya.
Intelektual di bangnun untuk melahirkan manusia-manusia yang berpikiran pembangunan dan berwawasan pembaharuan demi menciptakan budaya berpikir cemerlang dan mewujudkan manusia yang cinta dengan ilmu pengetahuan untuk menuju ridho tuhan yang maha esa (Allah). Dengan demikian, berarti pembangunan membutuhkan intelektual yang yang cemerlang dan dapat di pertanggung jawabkan baik itu di hadapan mansuia maupun di hadapan Tuhan yang maha adil perhitunganya.
c. Menyatukan budaya keragaman yang berbeda menjadi satu
Tentunya manusia lahir telah membawa suatu budaya, dan budaya itu berbeda-beda baik itu dari ras maupun warna kulit. Setiap Negara memiliki budaya yang berbeda-beda dan perpedaan itu lahir berdasarkan situasi dan kondisi alam yang berbeda-beda. Lahirnya budaya demikian menjadi kebiasaan yang mengakar menjadi budaya dan kebiasaan yang sulit untuk di rubah. Contoh, Madura yang cuacanya cenderung lebih panas dibandingkan di jawa tentu membawa budaya dan karakter yang berbeda pula, sehingga tugas kita bagaimana menyatukan karakter budaya yang berbeda menjadi satu dibawah ruh al-tarbawi dengan nilai-nilai keislaman.
Sehingga dengan demikian, aka timbul pertanyaan besar, dengan cara apakah menyatukan budaya yang berbeda-beda tersebut? Jawaban yang paling tepat adalah mengemkembalikan kepada al-Qur’an dan al-Sunah yakni dengan mengikuti ahklak dan budaya Nabi Muhammad Saw yang budayanya adalah budaya Qur’ani. Dengan demikian, Insya Allah akan terbentuklah organisasi untuk membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual dan spiritual dalam kebersamaan. - Membangun Kebersamaan Demi Meningkatkan Spiritual
Allah telah menjelaskan dalam sabdanya yakni manusia di ciptakan dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan tujuan agar manusia tersebut dapat saling mengenal antara mansuia satu dengan manusia yang lainya karena berdasarkan jenis budaya yang berbeda-beda sehingga Allah menciptaknan manusia dengan suku dan bahasa yang berbeda-beda. Namun dengan perbedaan tersebut Allah tidak memerintahkan manusia agar berpecah belah.
Dengan perbedaan tersebut yang perlu di bangun manusia adalah kebersamaan demi mencapai derajat kemanusia yang tinggi di mata manusia dan tuhanya. Dengan perbedaan budaya dan kerakternya maka yang perlu di bangun adalah kebersamaan demi meningkatkan satu visi (tujuan) yakni kebersamaan manusia dalam meningkatkan spiritual. Spiritual itu adalah iman dan islam. Spiritual di bangun untuk meningkatkan iman dan Amal yang kuat akan melahirkan manusia-manusia yang berpotensi tinggi dan berderajat tinggi di sisi Allah.
Manusia yang memiliki spiritual tinggi akan beribawa dan berwawasan tinggi serta memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh manusia-manusia yang tidak memiliki spiritual. Keimanan yang telah di bangun akan membawa pengaruh yang tinggi yakni melahirkan seorang ulama yang intelek dan intelek yang ulama. Nah lahirnya para intelek tersebut akan menuju Negara atau bangsa yang jaya dan damai. Kedamain itu tidak bisa di capai dengan sendiri-sendiri akan tetapi kedamaian itu akan indah apabila di capai dengan cara berjamaah.
Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Intelektual
Manusia lahir penuh dengan berbagai masalah dan masalah itu bukan berarti manusia harus lari darinya akan tetapi masalah itu harus di hadapai dengan sikap yang sigap dan kemampuan otak untuk menganalisis berdasarkan manfaat dan tujuanya. Imamah jamaah memerlukan kekuatan yang kuat dan kekuatan itu berdasarkan kerangka berpikir dan keberanian untuk bertindak. Seorang ulama atau seorang pemimpin yang memiliki intelektual yang tinggi akan membawa perubahan yang sangat siknifikan demi mencapai kejayaan dan membangun kebersamaan kebersamaan demi kesejahteraan.
Tidak dapat di bayangkan jika seorang ulama atau seorang pemimpin tidak memiliki intelektual yang tinggi untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat maupun jamaahnya. Kebersamaan akan mengalirkan ilmu yang bermanfaat yakni ilmu kerangka berpikir yang cemerlang di sertai kemampuan menganalisis problem yang sedang di hadapi baik itu problem umat maupun problem bangsa. Dengan kemampuan intelektual yang kuat akan dapat memberantas problem tersebut untuk di arahkan kepada arah yang lebih baik lagi serta menata kembali problem tersebut agar tidak terulang kembali.
Mengatasi problem demikian tentulah harus memiliki strategi, strategi itu adalah strategi pembangunan imamah waljamaah. Imam yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat sedangkan imam yang lemah akan melahirkan generasi yang lemah. Untuk meningkatkan kebersamaan dalam rangka menyonsong kembali kekeuatan islam dalam membangun peradaban islam demi melahirkan pemimpin yang intelektual dan melahirkan kemabali generasi yang intelek juga, khususnya pada mahasiswa Fkis dimasa mendatang.
Allah telah menjelaskan dalam sabdanya yakni manusia di ciptakan dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan tujuan agar manusia tersebut dapat saling mengenal antara mansuia satu dengan manusia yang lainya karena berdasarkan jenis budaya yang berbeda-beda sehingga Allah menciptaknan manusia dengan suku dan bahasa yang berbeda-beda. Namun dengan perbedaan tersebut Allah tidak memerintahkan manusia agar berpecah belah.
Dengan perbedaan tersebut yang perlu di bangun manusia adalah kebersamaan demi mencapai derajat kemanusia yang tinggi di mata manusia dan tuhanya. Dengan perbedaan budaya dan kerakternya maka yang perlu di bangun adalah kebersamaan demi meningkatkan satu visi (tujuan) yakni kebersamaan manusia dalam meningkatkan spiritual. Spiritual itu adalah iman dan islam. Spiritual di bangun untuk meningkatkan iman dan Amal yang kuat akan melahirkan manusia-manusia yang berpotensi tinggi dan berderajat tinggi di sisi Allah.
Manusia yang memiliki spiritual tinggi akan beribawa dan berwawasan tinggi serta memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh manusia-manusia yang tidak memiliki spiritual. Keimanan yang telah di bangun akan membawa pengaruh yang tinggi yakni melahirkan seorang ulama yang intelek dan intelek yang ulama. Nah lahirnya para intelek tersebut akan menuju Negara atau bangsa yang jaya dan damai. Kedamain itu tidak bisa di capai dengan sendiri-sendiri akan tetapi kedamaian itu akan indah apabila di capai dengan cara berjamaah.
Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Intelektual
Manusia lahir penuh dengan berbagai masalah dan masalah itu bukan berarti manusia harus lari darinya akan tetapi masalah itu harus di hadapai dengan sikap yang sigap dan kemampuan otak untuk menganalisis berdasarkan manfaat dan tujuanya. Imamah jamaah memerlukan kekuatan yang kuat dan kekuatan itu berdasarkan kerangka berpikir dan keberanian untuk bertindak. Seorang ulama atau seorang pemimpin yang memiliki intelektual yang tinggi akan membawa perubahan yang sangat siknifikan demi mencapai kejayaan dan membangun kebersamaan kebersamaan demi kesejahteraan.
Tidak dapat di bayangkan jika seorang ulama atau seorang pemimpin tidak memiliki intelektual yang tinggi untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat maupun jamaahnya. Kebersamaan akan mengalirkan ilmu yang bermanfaat yakni ilmu kerangka berpikir yang cemerlang di sertai kemampuan menganalisis problem yang sedang di hadapi baik itu problem umat maupun problem bangsa. Dengan kemampuan intelektual yang kuat akan dapat memberantas problem tersebut untuk di arahkan kepada arah yang lebih baik lagi serta menata kembali problem tersebut agar tidak terulang kembali.
Mengatasi problem demikian tentulah harus memiliki strategi, strategi itu adalah strategi pembangunan imamah waljamaah. Imam yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat sedangkan imam yang lemah akan melahirkan generasi yang lemah. Untuk meningkatkan kebersamaan dalam rangka menyonsong kembali kekeuatan islam dalam membangun peradaban islam demi melahirkan pemimpin yang intelektual dan melahirkan kemabali generasi yang intelek juga, khususnya pada mahasiswa Fkis dimasa mendatang.
KesimpulanApapun jenis aktifitas manusia harus memiliki strategi agar mudah di capai dengan cepat dan tepat. Karena strategi adalah cara yang tepat dalam mengatasi suatu masalah. Kebersamaan dalam meningkatkan spiritual tentu tidak akan mudah tercapai jika tidak memiliki strategi yang tepat karena dengan strategi berarti memberikan cara atau sulusi yang tepat untuk memberikan perubahan pada ideologi.
Begitu juga dengan membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual yang cemerlang tentu memerlukan siasat yang tepat agar tujuan dapat tercapai dengan cepat dan tepat. Kejayaan dan keberhasilan akan terwujud jika seseorang memiliki visi, menajemen yang kuat dan strategi yang jitu dalam mencapai keberhasilan. Jadi, aktivitas mansuia itu harus memiliki strategi demi mewujudkan cita-cita dan impian yang terpendam.
Dari tiga strategi diatas, mungkin dapat di implementasikan kepada warga FKIS khususnya dalam lingkungan untuk menyatukan dan meningkatian spiritual kepada Allah. Rabb yang menciptakan dan yang akan memusnakan segala apa yang di bumi dan yang di langit. Dengan meningkatkan spiritual maka meningkatkan juga kualitas keimanan atas dasar untuk menuju jalanya Allah demi mengharap ridhonya Allah.
Dengan meningkatnya spiritual tentunya tidak lupa meningkatkan intelektual demi meningkatkan kejayaan dan kekuatan bersama dalam rangka menuju ridho Illahi. intelektual yang kuat adalah Intelek yang akan samapai pada ridhonya Allah dan tidak akan mudah di sesatkan dan di bodohi oleh siapapun. sedangkan intelektual yang lemah akan sangat mudah tersesat dari jalan Allah. oleh karena itu, perlua adanya kebersamaan dal membangun spiritual dan intelektual agar dapat terbangun secara kebersamaan. Wallahu a'lamu bi al-shawabi
Begitu juga dengan membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual yang cemerlang tentu memerlukan siasat yang tepat agar tujuan dapat tercapai dengan cepat dan tepat. Kejayaan dan keberhasilan akan terwujud jika seseorang memiliki visi, menajemen yang kuat dan strategi yang jitu dalam mencapai keberhasilan. Jadi, aktivitas mansuia itu harus memiliki strategi demi mewujudkan cita-cita dan impian yang terpendam.
Dari tiga strategi diatas, mungkin dapat di implementasikan kepada warga FKIS khususnya dalam lingkungan untuk menyatukan dan meningkatian spiritual kepada Allah. Rabb yang menciptakan dan yang akan memusnakan segala apa yang di bumi dan yang di langit. Dengan meningkatkan spiritual maka meningkatkan juga kualitas keimanan atas dasar untuk menuju jalanya Allah demi mengharap ridhonya Allah.
Dengan meningkatnya spiritual tentunya tidak lupa meningkatkan intelektual demi meningkatkan kejayaan dan kekuatan bersama dalam rangka menuju ridho Illahi. intelektual yang kuat adalah Intelek yang akan samapai pada ridhonya Allah dan tidak akan mudah di sesatkan dan di bodohi oleh siapapun. sedangkan intelektual yang lemah akan sangat mudah tersesat dari jalan Allah. oleh karena itu, perlua adanya kebersamaan dal membangun spiritual dan intelektual agar dapat terbangun secara kebersamaan. Wallahu a'lamu bi al-shawabi