HIMAESYA….RINDU SYURGA.
Hari ini Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah mengadakan acara Buka Bersama denga “ Tema Indahnya berbagi ” kamis 24/06/2016 Pada kesem...

https://rohman-utm.blogspot.com/2016/06/himaesyarindu-syurga.html
Hari ini Himpunan
Mahasiswa Ekonomi Syariah mengadakan acara Buka Bersama denga “Tema Indahnya berbagi” kamis 24/06/2016
Pada
kesempatan ini saya sampaikan hadis Rasulullah yang menyatakan bahwa Syurga Merindukan 4 Golongan.
Diantara anjuran Baginda Nabi dari sekian banyak keutamaan di Bulan Ramadhan
ini yaitu kita jangan melewatkan begitu saja waktu dan kesempatan bulan mulia
ini tanpa memperbanyak do’a.Karena di bulan ini semua do’a akan diijabah.Beliau
mengkhususkan perintah agar kita memohon selalu agar kita dapat Syurganya Allah
swt,dan mohon perlindungan dari api neraka.Tapi tahukah anda siapa saja orang
orang yang dirindukan oleh syurga.Siapapun kita,apapun latar belakang kita,dari
tingkat strata sosial manapun,apapun profesi yang kita geluti,tentu akan sangat
ingin suatu saat nanti akan memasuki Syurganya Allah swt.
Tujuan manusia diciptakan Allah untuk mengabdi dan beribadah kepadanya, orang yang tak mau beribadah adalah menyalahi tujuan hidupnya, orang yang salah tujuan hidupnya termasuk orang yang merugi, akan menemui kesensaraan, dan mendapatkan azab dari Allahu ta'ala.
Tujuan manusia diciptakan Allah untuk mengabdi dan beribadah kepadanya, orang yang tak mau beribadah adalah menyalahi tujuan hidupnya, orang yang salah tujuan hidupnya termasuk orang yang merugi, akan menemui kesensaraan, dan mendapatkan azab dari Allahu ta'ala.
Dalam hidup ini banyak sekali yang bisa dijadikan
ibadat…kesenangan bila disyukuri…jadi ibadah, kesusahan bila dihadapi dengan
sabar…jadi ibadah, dan bahkan ada orang yang menjalan suatu ibadah yang ia
dirindukan oleh syurga, siapa saja mereka itu…? Mari kita lihat riwayat berikut
ini.
الْجَنَّةُ مُشْتَقٌ إِلىَ أَرْبَعَةِ
نَفَرٍ artinya syurga itu merindukan 4 golongan:
1. تاَلِى
الْقُرْآنِ (orang yang membaca Al-quran). Membaca al-quran adalah bernilai
ibadah disisi Allah ta'ala,Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw pernah mengatakan:”
Membaca al-quran dalam keadaan shalat maka baginya adalah setiap huruf yang ia
baca 50 kebaikan, barang siapa yang membaca al-quran diluar shalat dalam
keadaan berwudhuk maka baginya setiap hurfnya 25 kebaikan, dan barangsiapa yang
membaca al-quran dengan tidak berwudhu maka baginya setiap hurufnya pahala 10
kebaikan”.
Perumpamaan orang mukmin yang mau membaca al-quran bagaikan buahutrujah,
baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mukmin yang tak mau
membaca al-quran bagaikan seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi
rasanya manis. Sedangkan seorang munafik yang membaca al-quran seperti buahRaihanah,
baunya harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak
membaca al-quran bagaikan buah hanzalah, tidak ada baunya dan
rasanyapun pahit.
Orang yang membaca kitab allah adalah
orang-orang yang mengharapkan perniagaan yang takan merugi, sebagaimana
dijelaskan dalam firman Allah :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ
وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca
Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang
kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka
itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (QS. Al-Fathir 29)
Orang yang membaca al-quran adalah orang yang
dirindukan sorga, alangkah mulianya orang mau membaca al-quran apalagi memahami
dan mengamalkan isinya sehingga dia dirindukan oleh syurga, akan tetapi suatu
ancaman bagi orang yang tak mau membaca al-quran dan berpaling dari ajarannya
sebagaimana firman Allah dalam surat Thaha ayat 124-125.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى, قَالَ رَبِّ لِمَ
حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,
Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia:
"Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta, padahal
Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"(QS. Toha 124-125)
Dalam ayat ini ancaman bagi orang yang berpaling
dari ajaran Al-quran adalah akan diberikan kehidupan yang sempit dan
dikumpulkan nantik diakhirat dalam keadaan buta, tidak melihat sama sekali,
sehingga memprotes ia kepada Allah, wahai tuhan kenapa engkau kumpulkan kami
dalam keadaan buta padahal kami dahulunya melihat, jawab Allah, demikian itu
karna telah datang kepadamu ayat-ayat kami akan tetapi kamu melupakannya maka
pada hari inipun kamu dilupakan, begitulah balasan Allah terhadap orang-orang
yang berpaling dari ayat-ayat tuhannya akan mendapatkan azab akhirat yang lebih
berat dan lebih kekal nantinya.
Saudaraku
2. وَحَافِظُ اللِّسَانِ
(memelihara lisan) ,Lidah adalah salah satu anggota tubuh yang sangat besar
manfa'atnya dalam kehidupan ini, tanpanya kehidupan akan kaku. Baik atau
buruknya kata-kata yang keluar lidah sangat tergantung kepada tinggi rendahnya
keimanan yang dimiliki, Lidah memang dikenal tidak bertulang akan tetapi
bahayanya bagi orang lain kadang kala lebih keras dari tulang, oleh karnanya
berfikirlah sebelum berbicara dan jangan bicarakan segala apa yang terfikir.Lidah
kita ibarat pedang,karena ia tajam dan bisa melukai bahkan membunuh karakter
orang lain.Hati-hati dalam berbicara jangan sampai lidah
melukai hati saudara kita.Mulutmu adalah harimaumu yangsewaktu-waktu bisa
membahayakan dan mencengkram dirimu,kalau tak hati-hati dalam menjaganya
Saudaraku seiman
Perkataan yang keluar dari mulut tak obahnya bak
lembu besar yang keluar dari lubang kecil yang ia tak mungkin lagi kembali masuk
kedalamnya. Nah orang yang memelihara lidah adalah orang yang dirindukan syurga
dan suatu bukti yang terdapat pada dirinya bahwa dia adalah orang yang beriman
kepada hari akhirat. Sebagaimana Hadist Rasulullah Saw.
عَنْ أَبِي هُرَيْـرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، اَنَّ رَسُـوْلَ اللهِ
صَليَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ ، وَمَنْ كَــانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ ، وَمنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ). رواه البخاري
Artinya:Dari Abi Hurairah Ra Sesunguhnya
Rasulullah Saw. Bersada Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari yang
akhir maka hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam, barangsiapa yang
beriman dengan, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari yang akhir maka hendaklah ia memuliakan
tamunya.(HR. Bukhari)
Kemudian yang ketiga orang yang dirindukan
syurga adalah 3. وَمُطْعِمُ
الْجِعَانِ(Memberi makan orang yang
sedang kelaparan) Kesusahanlah bagi orang yang suka menyusahkan orang lain, kelapangan
bagi orang yang suka melapangkan orang lain, seperti memberi makan orang
yang sedang kelaparan, atau menjamu orang yang sedang puasa, pahalanya akan
diperoleh oleh orang yang menjamu sama dengan pahala puasa orang yang dijamu,
subhanallah. Amalan seperti ini termasuk salah satu amalan orang yang
dirindukan sorga.
4. وَصَائِمُ الرَّمَضَانِ (orang
yg puasa di bulan ramadhan) Bulan
puasa adalah bulan yang penuh Rahmat, bulan puasa adalah bulan yang penuh
Maghfirah, bulan puasa adalah bulan pembakaran dosa, beribadat didalamnya
sangat besar pahalanya maka untuk itu kesempatan besar bagi kita untuk
melakukan amal Ibadat sebanyak mungkin.
Pahala sedeqah dilipat gandakan, berbuat ibadat
yang sunat sama pahalanya dengan ibadat wajib dihari yang lain, dan berbuat
amal fardhu maka dilebihkan lagi dari pahala biasanya, alangkah ruginya orang
yang lalai dibulan ramadhan, mungkin kita masih hidup dibulan ini akan tetapi
bulan puasa yang akan datang belum tentu lagi, karna ajal tak seorangpun
yang mengetahui kapan datangnya,حياتك قبل موتك pergunakan hidupmu sabelum matimu, dan فراغك قبل شغلكkesempatanmu sebelum datang kesempitanmu, hidup
kita sekarang, kesempatan kita dibulan Ramadhan ini mari kita isi dengan ibadat
kepada Allah swt. Dan ketakwaan kepadanya. Karena tujuan dari puasa Ramadhan
itu adalah membentuk insan yang bertakwa.