rohmans

Khutbah Jumat PEMUDA BAINA ROJA’ WA AL-KHOUF

Dr. Abdur Rohman.S.Ag.MEI Khutbah jumat di Masjid Nurul Iman Kampus Universitas Trunojoyo Madura Tgl 02 Nopember 2018 Kaum M...

Hasil gambar untuk definisi pemuda menurut islam
Dr. Abdur Rohman.S.Ag.MEI

Khutbah jumat di Masjid Nurul Iman Kampus Universitas Trunojoyo Madura
Tgl 02 Nopember 2018

Kaum Muslimin sidang jum’at yang berbahagia

Beberapa hari yang lalu kita telah memperingati hari Sumpah pemuda 28 Oktober 2018, dengan harapan peringatan tersebut dapat dijadikan  momentum untuk kembali membangkitkan rasa persatuan dan kesatuan yang terasa semakin luntur di hati rakyat Indonesia khususnya pemuda. Perbedaan yang diperuncing telah membuat rasa persatuan dan kesatuan yang dulu pernah membuat bangsa Indonesia merdeka, saat ini seolah berbalik menjadi sarana pemecah persatuan bangsa..Naudzubillah
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan tentang “ PEMUDA BAINA ROJA’ WA AL-KHOUF “ pemuda antara harapan dan ketakutan.  Sengaja kami hadirkan tema ini mengingat betapa pentingnya peranan pemuda dalam mengisi kehidupan masyarakat

Hadirin yang di mulyakan Allah

Definisi  Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people” International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun.

Sedang dalam Islam pemuda dalam berasal dari bahasa arab dapat ditemukan Shabab, fityan, rajulun. Di dalam islam pemuda sangat berperan penting dalam mengemban dakwah islam, sedangkan kita tau sendiri pada zaman Rasulullah.Saw yang banyak beriman kepada beliau adalah golongan para pemuda. Pemuda dalam islam merupakan penerus generasi muslim yang akan memimpin dunia dengan aturan yang ada pada Al-qur'an dan Hadi
Masa muda merupakan rangkaian hidup manuisa yang nantinya akan berkembang menjadi dewasa dan akan berlanjut menjadi masa tua. Dan ternyata proses perkembangan hidup manusia tidaklah berlangsung mulus saja. Tidak semua orang dapat meniti jembatan hidupnya dengan baik dan mulus, tetapi ada masa sukar, penuh dengan badai dan topan, penuh keguncangan, kebimbangan dan kekecewaan. Dan masa-masa seperti itu menurut pengalaman dan penyelidikan adalah masa muda.
Memang pada masa itu manusia dihadapkan pada tantangan yang banyak sekali, baik dari dirinya sendiri atau dari luar dirinya, sehingga dengan demikian banyak sekali pemuda kita yang tidak sanggup menghadapi kenyataan hidup yang dialaminya, akhirnya mereka menjadi pemuda yang kehilangan harapan masa depan, menjadi pemuda yang loyo, pemuda yang nganggur, pemuda yang frustasi, dan lain sebagainya.
          Idealisme kepemudaan lari dari jiwanya, harapan untuk meraih prestasi dimasa depan lenyap dari pandangannya, tiada semangat dan usaha untuk mengubah nasibnya, karena beranggapan bahwa jalan menuju kebahagiaan tertutup dengan dinding besi yang tidak mungkin dapat dirobohkan lagi.
          Dilain fihak para pemuda kita terperosok kedalam jurang kesesatan, menjadi korban minuman keras, pergaulan bebas, menghisap ganja, morfin, merampok, dan lain sebagainya, sehingga mereka sama sekali tidak dapat diharapkan menjadi tiang-tiang bangsa dan negara yang kokoh, yang akan mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi negara dan bangsa. Bahkan kehadiran mereka kedalam kancah kehidupan hanya menimbulkan ketimpangan sosial dan kekacauan hidup bermasyarakat.

Kaum Muslimin sidang jum’at yang berbahagia!
Oleh karena itu pemuda sangat membutuhkan adanya bimbingan dan pengarahan yang serius dari orang tua, para pendidik, alim ulama, dan pemimpin masayarakat. Bimbingan tersebut berupa ajaran agama yang ditanamkan dalam jiwa mereka secara terus menerus, sebab agama merupakan pelita yang menerangi kehidupan. Agama dapat mengatasi beban penderitaan yang dihadapi manusia. Agama melarang manusia untuk melakukan hal-hal yang negatif, yang merugikan, baik bagi dirinya sendiri atau orang lain. Sifat-sifat rendah seperti putus asa, bunuh diri, pengecut, membabi buta, merupakan moral-moral kerdil yang bertentangan dengan norma-norma agama.
Maka dengan sendirinya pemuda yang ditatar dengan ajaran agama sejak dini akan sanggup dan tangguh menghadapi pergolakan hidup yang beraneka ragam bentuknya. Mereka tidak mudah terbawa arus kenyataan hidup yang dihadapinya. Segala persoalan hidup dapat diatasi dengan kesabaran jiwa dan kedewasaan berfikir yang didasari iman yang kuat kepada Allah. Begitu pula pemuda yang ditatar dengan agama tidak mudah terpengaruh kepada kebudayaan luar yang merusak citra kepemudaannya, mereka tetap berjuang melawan hawa nafsu dan setan yang akan menjerumuskan kedalam kesesatan.
           
Kaum Muslimin yang berbahagia!

Kita sebagai kawula muda hendaknya menyadari bahwa masa muda bukanlah kesempatan untuk berleha-leha, menggunakan kesempatan untuk melakukan perbuatan maksiat, atau menganggur, tetapi masa muda hendaknya diisi dengan cita-cita (idialisme) serta semangat yang berkobar untuk meraih prestasi yang baik dimasa mendatang. Maka dari itu pemuda harus berhati baja dalam meniti ujian hidup. Pemuda harus memiliki harapan besar untuk hari esok. Pemuda tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan, pemuda harus mampu dan tangguh menghadapi pengaruh-pengaruh yang dilancarkan oleh setan yang bertujuan merobek-robek kehormatan kaum muda atau merusak kepribadiannya. Sebab Rasulullah saw, bersabda:

لايَكُنْ أَحَدُكُمْ إِمَّعَةً يَقُوْلُ أَنَا مَعَ النَّاسِ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنْتُ وَإِنْ أَسَاؤُوْا أَسَأْتُ وَلكِنْ وَطِّنُوْا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوْا وَإِنْ أَسَاؤُوْا أَنْ تَجْتَنِبُوْا إِسَاءَتَهُمْ

          Artinya: Janganlah kalian menjadi bunglon (tidak punya pendirian) yang mengatakan aku bersama manusia, jika manusia berbuat baik akupun berbuat baik. Jika tidak akupun tidak. Tetapi latihlah diri kalian untuk berlaku baik bersama orang banyak yang melakukan kebaikan. Jauhilah kejahatan, jika hal itu sampai menjadi kebiasaan orang banyak. ( HR.Tirmidzi)

معاشر المسلمين المعتكِفين رحمكم الله
Jika para ulama dan pejuang-pejuang islam dimasa lampau sudah berjuang dengan sekuat tenaga dan kemampuan yang ada untuk mempertahankan kebenaran dan menumbangkan kebathilan, maka perjuangan dan jasa-jasa beliau yang agung itu bukanlah sekedar kenangan hampa, tapi merupakan mata rantai sejarah yang dilanjutkan oleh generasi masa kini dan masa mendatang. Karena generasi mudalah tumpuhan harapan dan cita-cita masyarakat yang diharapkan dapat mengisi kehidupan mereka dengan kedamaian dan kebahagiaan.
Karena itu kita sebagai generasi muda harus sadar dan waspada terhadap agama, diri dan masa depan bangsa. Tidak menjadi generasi muda yang suka membusungkan dada, melongok jasa kebesaran orang tua dan nenek moyang dimasa lampau. Tetapi generasi muda harus mampu menentukan sikap sendiri untuk mencontoh perjuangan Nabi, para ulama para pejuang agama dan bangsa, bagaimana mereka dapat berhasil menaburkan bibit keimanan dan akhlaq yang mulia di tengah-tengah masyarakat.
Imam  Mushthofa Ghulaiyin dalam kitabnya ‘Iddatun Nasyi’in memanggil generasi muda agar giat beramal dan berjuang, karena baik dan tidaknya keadaan bangsa dimasa mendatang bergantung pada keadaan generasi muda dimasa kini.

إِنَّ فِى يَدِكُمْ أَمْرَ الأُمَّةِ وَفِى إِقْدَامِكُمْ حَيَاتَهَا فَأَقْدِمُوْا إِقْدَامَ الأَسَدِ الْبَاسِلِ وَانْهَضُوْا نُهُوْضَ الرَّوَايَا تَحْتَ ذَاتِ الصَّلاصِلِ تَحْيَ بِكُمُ الأُمَّةُ
Artinya: Dalam tanganmulah wahai generasi muda urusan seluruh bangsa, dalam keberanianmu untuk melangkah kedepan, itulah letak kehidupan umat dan tanah air, oleh karenanya maka majulah kamu sejak sekarang ini bagaikan majunya seekor harimau yang gagah berani, yang tidak akan mundur setapakpun, bangkitlah bagaikan bangkitnya suatu kafilah yang berangkat menuju ke tempat perjuangan dengan penuh tanggung jawab dan amanat seluruh bangsa. Bersungguh sungguhlah dalam menegakkan kebenaran untuk mencapai kamajuan. Dengan usaha dan hasil karyamu, bangsa akan hidup dangan penuh kebahagiaan.

Pesan Imam Mushthofa Ghulaiyin tersebut perlu kita pegang teguh, agar kita benar-benar merupakan tiang bangsa yang kokoh, kreatif, dinamis, dan potensial.


Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Berikut adalah gambaran pemuda di masa Rasulullah

Menjelang keberangkatan Rasulullah dan para sahabatnya ke medan perang Badar, datanglah seorang remaja menghadap Rasulullah SAW. Usianya masih 13 tahun. Ia datang dengan membawa sebilah pedang yang panjangnya melebihi panjang badannya. Setelah dekat kepada beliau dia berkata, “Saya bersedia mati untuk Anda, wahai Rasulullah! Izinkanlah saya pergi jihad bersama Anda, memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panji Anda.”

Rasulullah gembira dengan dan takjub dengan remaja itu. Tetapi, beliau tidak mengizinkannya untuk berperang karena usianya yang masih sangat muda. Remaja itu pun kembali, dengan kesedihan yang mendalam, niatnya untuk memperjuangkan Islam belum bisa dilaksanakan. Sementara itu, ibunya yang dari tadi melihat dari kejauhan, tidak kalah sedihnya. Sebab, putranya belum mendapat kesempatan membela Islam.


Tapi mereka tidak menyerah. Cita-cita remaja itu tidak melemah, bahkan semakin kuat. Demikian pula ibunya menginginkan. Karenanya, si ibu menghubungi kerabat-kerabatnya untuk menyampaikan tekad anaknya; berkontribusi untuk Islam dalam bidang lain yang lebih besar peluangnya untuk diterima. Mereka pun menghadap Rasulullah.
"Wahai Rasulullah! Ini anak kami. Dia hafal tujuh belas surat dari kitab Al-Qur’an. Bacaannya betul, sesuai dengan yang diturunkan Allah kepada Anda. Di samping itu dia pandai pula baca tulis Arab. Tulisannya indah dan bacaannya lancar. Dia ingin berbakti kepada Anda dengan keterampilan yang ada padanya, dan ingin pula mendampingi Anda selalu. Jika Anda menghendaki, silakan mendengarkan bacaannya." Pinta salah seorang pamannya.

Selepas Rasulullah mendengar bacaannya, beliaupun menyuruh remaja itu untuk mempelajari bahasa Ibrani. Dalam waktu singkat ia berhasil, dan diangkat sebagai sekretaris Rasulullah ketika berinteraksi dengan orang-orang Yahudi. Remaja itulah yang membacakan surat Yahudi dan menuliskan surat Rasulullah untuk mereka.

Rasulullah kemudian menyuruhnya untuk belajar bahasa Suryani. Dalam waktu singkat ia berhasil, dan tugasnya bertambah. Ia pula yang menjadi sekretaris saat Rasulullah berinteraksi dengan orang-orang berbahasa Suryani.


Setelah Rasulullah benar-benar yakin dengan kompetensi dan syakhsiyah Islamiyah-nya, remaja itu pun diangkat menjadi sekretaris wahyu. Setiap kali ayat Al-Qur'an turun, ia segera dipanggil Rasulullah SAW untuk menulisnya dan meletakkannya dengan urutan sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah. Remaja itu bernama Zaid bin Tsabit.


Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah, khususnya para pemuda!
Demikianlah profil pemuda yang diinginkan Islam. Ia tidak hanya menikmati keislamannya seorang diri tetapi juga memiliki komitmen untuk memperjuangkan Islam.

1420 tahun yang lalu, seluruh muslim yang ikut dalam kafilah Haji Wada bersama Rasulullah saw pada tahun ke-10 Hijrah, hanya berjumlah 100.000 sampai 125.000 jiwa. Jumlah itu setara 1 per 1000 dari total penduduk bumi ketika itu, yang berjumlah sekitar 100 juta jiwa. Beberapa hari yang lalu, The Pew Forum on Religion and Public Life menyodorkan data bahwa jumlah umat Islam kini sebanyak 1,57 milyar orang. Jika perbandingan antara penduduk Muslim dengan penduduk bumi di zaman Rasulullah saw adalah 1 per 1000, maka perbandingannya hari ini adalah 1 per 5 sampai 1 per 4. Subhaanallah, Allaahu akbar! Jumlah yang sangat banyak dan perkembangan yang sangat pesat, yang patut untuk kita syukuri.


Ayyuhal muslimuun hafidzakumullah, khususnya para pemuda!
Secara kuantitas kaum muslimin memang luar biasa. Tetapi itu belum mampu untuk membuat umat Islam kembali memperoleh kemuliaannya. Izzul Islam wal Muslimin. Sementara tujuan perjuangan Islam itu adalah

حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ [الأنفال/39]

...supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah  (QS. Al-Anfal : 39)

Lalu bagaimana realita hari ini? Islam justru dicurigai, dipenuhi dengan stigma negatif, bahkan dianggap terbelakang dan tidak mampu menjawab tantangan zaman. Umat Islam yang banyak itupun ternyata sebagian besarnya baru sebatas berislam dalam identitas, belum mengaplikasikan Islam dalam kehidupannya. Sedangkan Allah SWT sendiri memerintahkan:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 208)


Melihat ketimpangan antara realita dan cita-cita Islam ini, kita memerlukan para pemuda untuk mengubahnya. Mengapa para pemuda? Sebab pemudalah yang memiliki empat karakter yang diperlukan untuk mewujudkan itu. Empat karakter itu adalah iman, ikhlas, semangat, dan amal. Hasan Al-Banna dalam Majmu'atur Rasail mengatakan:


إنما تنجح الفكرة إذا قوي الإيمان بها ، وتوفر الإخلاص في سبيلها ، وازدادت الحماسة لها ، ووجد الاستعداد الذي يحمل على التضحية والعمل لتحقيقها . وتكاد تكون هذه الأركان الأربعة : الإيمان، والإخلاص ، والحماسة ، والعمل من خصائص الشباب . لان أساس الإيمان القلب الذكي ، وأساس الإخلاص الفؤاد النقي ، وأساس الحماسة الشعور القوي ، وأساس العمل العزم الفتي ، وهذه كلها لا تكون إلا للشباب

Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karekter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.(Risalah Ila Syabab)


Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, khususnya para pemuda yang dicintai Allah,
Itulah mengapa Al-Qur'an mengisahkan para pemuda yang memperjuangkan agama-Nya; diantaranya ada Ibrahim, Musa, Ashabul Kahfi. Itulah mengapa sejarah Islam juga diwarnai oleh para pemuda. Sebagian dari assaabiquunal awwalun yang ditarbiyah Rasulullah di rumah Arqam bin Abi Arqam ternyata adalah pemuda. Dai yang ditugaskan Rasulullah untuk berdakwah di Madinah dan mengislamkan setiap rumah adalah Mush'ab bin Umair, seorang pemuda. Komandan perang sekaligus khalifah yang mampu menaklukkan konstantinopel ternyata juga seorang pemuda; Muhammad Al-fatih namanya.

Maka, para pemuda Islam sekarang sudah saatnya untuk menjadi seperti Zaid bin Tsabit dalam kisah di awal khutbah ini. Miliki komitmen untuk memperjuangkan Islam, dan Anda akan memperoleh pahala besar di sisi Allah SWT.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ [محمد/7]

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad : 7)

Tidak mungkin Islam ini memperoleh kembali kejayaannya, jika umat Islam hanya diam dan pasrah dengan kondisi yang ada. Sementara para pemudanya hanya berfoya-foya dan terjatuh dalam budaya hedonisme yang telah dkembangkan Barat. Umat Islam, khususnya para pemudanya haruslah menjadi seperti hawariyyin yang difirmankan Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآَمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آَمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ [الصف/14]

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (QS. Ash-Shaf : 14)

Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah,

Memperjuangkan Islam pada saat ini harus disesuaikan dengan kompetensi dan bidang masing-masing. Sebagaimana Zaid bin Tsabit yang berjuang dengan ilmunya, Khalid bin Walid dengan kemampuan strategi perangnya, Utsman bin Affan dengan hartanya, dan lain sebagainya. Maka, bagi Anda yang memiliki harta, gunakanlah harta itu untuk memperjuangkan Islam. Bagi Anda yang memiliki kemampuan menulis gunakanlah ia untuk memperjuangkan Islam. Bagi Anda yang memiliki kompetensi di bidang teknik, kedokteran, ekonomi, dan lain-lain, gunakanlah itu semua sebagai sarana memperjuangkan Islam.

KHUTBAH KEDUA

Related

Pengabdian 2215115240283806224

Post a Comment

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Follow Us

Profile

About Me
Dr. Abdurrohman S.Ag. M.EI
Dosen Ekonomi Syariah Fakultas Ilmu Keislaman, Universitas Trunojoyo Madura. . Selengkapnya

Total Pageviews

641204

Recent PostsRandomComments

Recent Posts

coba

/1qyOjT8yQASKRlwJQfDU-xR151FZd77ap/

CARA PRAKTIS MEMASUKAN FILE PDF KE DALAM BLOG

CARA PRAKTIS MEMASUKAN FILE PDF KE DALAM BLOGBlog adalah salah satu media yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Masa pandemi ini blog merupakan salah media yang cukup efektif bagi guru untuk menyamp...

Random

Comments

Anonymous:

Nama :MustafidaNim : 230721100130Kelas : 1 E Ekonomi Syariah Email : mustafidatoufa@gmail.com

Anonymous:

Nama : Ahmad Farhan AthaullahNim : 230721100201Kelas : 1E Ekonomi SyariahEmail : ahmadfarhanathaullah@gmail.com

Anonymous:

Nama : Rivangga Nur ArdiansyahNIM : 230721100221Kelas : 1E Ekonomi SyariahEmail : rivangganurardiansyah@gmail.com

Anonymous:

Nama : Lailatul IstiqomahNIM : 203721100078Kelas : 1E Ekonomi syariah Email : istiqomaglailatul5@gmail.com

Kripik Singkong:

Nama : Khairun Nafi'ahNIM : 230721100061Kelas : 1E Ekonomi SyariahEmail : fialemper@gmail.com

Contact Us

Name

Email *

Message *

Populer

item