KAIFA TAKUN THALIB Al-JAMIAH Tulisan ketiga
MENGEMBANGKKAN IMAJINASI ( Tanam, rawat dan Kembangkan) Mengembangkan imajinasi itu sebenarnya mudah. Hanya saja, sebagian oran...
https://rohman-utm.blogspot.com/2017/08/motivasi-maba-5-mengembangkkan-imajinasi.html
MENGEMBANGKKAN IMAJINASI
( Tanam, rawat dan Kembangkan)
Mengembangkan imajinasi itu sebenarnya
mudah. Hanya saja, sebagian orang mempersusahnya dengan judgement bahwa orang yang punya imajinasi,
hanyalah ia yang kreatif. Sejatinya, semua orang mempunyai imajinasi.
Menurut Merriam Webster, kajian makna
(secara sederhana) dari kata ‘imajinasi’ adalah kemampuan untuk menggambarkan
sesuatu yang tidak nyata, kemampuan untuk membentuk suatu gambaran di pikiran
Anda, atau sesuatu yang belum pernah Anda lihat ataupun alami. Akan tetapi,
rekontruksi suatu hal dari dalam pikiran sejatinya selalu berdasarkan apa yang
ada di kehidupan nyata.
Contoh, bisakah Anda membayangkan Shaun
the Sheep tanpa mereferensikan seekor domba? Atau, bisakah Anda membayangkan
Sponge Bob tanpa membayangkan sebuah spons? Tentu pencipta tokoh kartun itu
juga mendapat referensi apa yang terjadi di dunia nyata. Jadi, hukum jika
imajinasi dibentuk murni dari pikiran adalah tidak mutlak.
Jadi, Mengembangkan Imajinasi itu Gampang kah?
Jika dihubungkan dengan menulis sebuah
buku, mengembangkan imajinasi itu sangat mudah dilakukan
oleh orang yang tidak mempunyai bakat khusus sekalipun. Mengapa? Jika Anda
adalah seorang pelukis, maka Anda butuh tangan yang piawai untuk menggariskan
warna. Supaya, garis tersebut tidak melenceng dari imajinasi Anda. Bayangkan
saja dengan menulis, Anda tidak membutuhkan tangan yang terampil. Yang Anda
butuhkan hanyalah kata!
Semua orang yang bisa membaca, pasti
bisa menulis bukan?
Maka, jangan racuni diri Anda sendiri
dengan mengatakan bahwa “imajinasi tidak dimiliki setiap orang!”. Imajinasi itu
ada di setiap orang. Semua orang pernah dan bisa bermimpi di kala tidur! Jangan
hanya karna Anda bekerja diluar bisnis kreatif, Anda mengklaim diri Anda tak
punya imajinasi.
Lalu bagaimana caranya kita bisa mengembangkan imajinasi kita dalam menulis buku?
Berikut beberapa poin yang harus Anda perhatikan.
Lihat
dan Modifikasi!
Buku Teori kebocoran adalah
contoh konkrit dari penulis yang mengembangkan imajinasinya berdasarkan
kehidupan nyata. Bahkan, buku tersebut sampai masih belum 100 % sempurna. Yang penulis lakukan hanya melihat,
menyaksikan lalu ditulis..
Jika Anda pernah membaca buku tersebut, akan
menimbulkan banyak pertanyaan miisalnya benarkah, apa ada sebenarnya teori
kebocoran, itulah pertanyaan imajiner yang penulis gagas, dan masih perlu
perjuangan keras untuk menjadi sempurna. Seperti kucing yang bisa terbang dan
menghilang, kelinci necis dengan
jas hitam, hingga kartu remi yang hidup layaknya manusia.
Kunci utama bagi Anda yang masih merasa
kurang imajinatif, ya cukup lihat apa yang nyata dan modifikasi di alam pikiran
Anda.
Banyaklah
Membaca Apa yang Anda Suka!
Memulai suatu hal dari yang terkecil
bukanlah kutipan yang cocok untuk bahasan disini. Memulai suatu hal dari yang
Anda sukai, adalah jawabannya!
Anda tak perlu membaca novel populer
yang Anda sendiri sebenarnya tidak suka. Cukup baca apa yang Anda sukai. Mau
itu cerpen, artikel, atau tulisan opini sekalipun, dari tema dan bidang yang
Anda sukai.
Rumusnya,
apapun pekerjaan yang Anda lakukan dan didasari dengan cinta, maka akan selalu
menyenangkan.
“Tapi mengapa harus membaca? Kan saya
mau belajar menulis.” Jika pertanyaan itu ada dibenak Anda, berarti Anda
sebenarnya sudah paham. Hubungan membaca dengan menulis akan selalu terikat dan
tak akan terpisahkan. Bagaikan musik dan lirik.
Jika Anda sudah tahu ritmenya, Anda akan
menemukan gaya Anda sendiri dalam mengembangkan imajinasi
Anda. Ingat, mengembangkan imajinasi itu
adalah kemampuan yang dimiliki setiap orang yang dapat berpikir secara sehat.
Dari orang yang kaku, hingga paling luwes sekalipun, mereka bisa mengembangkan imajinasi ke tingkat paling tinggi
sekalipun.