rohmans

KAIFA TAKUN THALIB Al-JAMIAH

BAGAIMANA SEHARUSNYA MENJADI MAHASISWA (  Tulisan Pertama dari sejumlah tulisan yang direncanakan) Dr. Abdur Rohman.S.Ag.ME W...

BAGAIMANA SEHARUSNYA MENJADI MAHASISWA
Tulisan Pertama dari sejumlah tulisan yang direncanakan)

Hasil gambar untuk Mahasiswa
Dr. Abdur Rohman.S.Ag.ME
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura.

1. Bagaimana Berorganisasi

Sebutan (laqob) dan Julukan maha-siswa digambarkan sebagai Siswa yang Agung, generasi yang cerdas berwawasan luas dan kematangan berfikir dan bersikap. Keberadaan mahasiswa dalam sejarah bangsa sangat menentukan kemajuan bangsa, karena mereka dianggap sebagai calon pemimpin bangsa yang akan menentukan corak hidup bangsa dan negara pada masa mendatang. Sehingga hampir semua presiden Indonesia dilengserkan oleh mahasiswa.

Menurut para pakar pendidikan menyatakan bahwa, mahasiswa  adalah insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya di perguruan tinggi dididik dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual, yang diharapkan mempunyai kontribusi besar terhadap pembangunan. Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi yang berstatus sebagai manusia terhormat, yang dianggap sebagai orang yang serba bisa.
“Ingat...mahasiswa panggilan manusia terhormat ini yang perlu digaris bawahi “

Berorganisasi....?

Untuk menjembatani dan juga untuk bekal mahasiswa yang dianggap sebagai orang yang serba bisa, sebagai calon intelektual dan calon pemimpin bangsa, tidak bisa hanya disiapkan dengan belajar di ruang kuliah, dengan mengkaji ilmu pengetahuan secara teoritis. Untuk menjadi pimpinan yang berwawasan luas yang mampu menyelesaikan problem kehidupan, mutlak diperlukan kegiatan organisasi kemahasiswaan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Maka dipersilahkan untuk menxari organisasi yang mengembangkan bakat dan minat yang sesuai dengan potensinya.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten akan memiliki pemahaman diri tentang ilmu pengetahuan, mempunyai keterampilan dan sikap mental yang kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan. Organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif  dalam mengkader diri mahasiswa. Hanya yang perlu ditekankan adalah pola pikir mahasiswa saat dalam organisasi “ Berfikirlah untuk organisasi dan  hidupkan organisasi yang menaungimu...jangan terbalik, karena ada sebagain kecil mahasiswa justru mencari hidup dari organisasi “ Na’u dzubillah”  yang lebih mengecewakan lagi jangan sampai mahasiswa mencoba untuk merobohkan sendiri organisasinya.,,

Persepsi yang Keliru

Dengan peran aktifnya mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan di kampus, baik intra ataupun eksra kampus berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan. Hal-hal tersebut tidak diajarkan dalam kurikulum normatif  Perguruan Tinggi.

Persepsi yang salah bahwa berorganisasi berarti berdemo tentang kebijakan yang salah, atau berorganisasi di kampus tidak lebih dari sekadar membuang-buang waktu dan energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh.  Kesalapahaman tentang presepsi sebagian mahasiswa tentang kegiatan organisasi kemahasiswaan seperti itu harus diluruskan. Secara normatif organsasi mahasiswa adalah ajang untuk membangun karakter, minat dan bakat para mahasiswa.

Keberadaan organisasi adalah tempat beraktualisasi diri, untuk menemukan jati diri sebagai calon intelektual yang berwawasan universal. Mereka akan mampu bersosialisasi dengan mahasiswa lainnya untuk terus meningkatan kualiatas dirinya. Dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat kampus dan masyarakat yang ada di luar kampus.

Misalnya dalam organisasi kemahasiswaan yang disebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah cerminan sebagai miniatur dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi mahasiswa harus mengadopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya dalam sebuah negara dan dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan.
Dengan demikian, satu sarana yang dapat membentuk kematangan mahasiswa dalam hidup bermasyarakat ialah dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan. Melalui organisasi, maka mahasiswa akan senantiasa terus berinteraksi dan beraktualisasi, sehingga menjadi pribadi yang kreatif serta dinamis dan lebih bijaksana dalam persoalan yang mereka hadapi.

Aktif Organisasi dan manfaat

Fakta menyebutkan bahwa salah bukti manfaat organisasi kemahasiswaan, adalah saat mahasiswa mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Bagi mahasiswa aktivis organisasi, akan menjadi motor penggerak dalam merencanakan dan melaksanakan prgram-program KKN. Sebaliknya bagi mahasiswa yang tidak pernah organisasi, akan merasa kebingungan dan beban psikologis karena mereka tidak mampu bersosialisasi dengan masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan KKN sering memunculkan problem dari mahasiswa yang tidak biasa mengikuti organisasi. Kegiatan KKN menjadi sebuah beban yang berat, karena harus melakukan pengabdian yang nyata di masyarakat pedesaan yang masih asing baginya,  mereka akan menghadapi berbagai masalah, terutama penyesuaian diri dan keterampilan berkomunisasi dengan masyarakat. Semoga bisa berlanjut.
Semoga bermanfaat,,sekalipun belum tuntas.

Related

Semua 4795556525546753798

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Profile

About Me
Dr. Abdurrohman S.Ag. M.EI
Dosen Ekonomi Syariah Fakultas Ilmu Keislaman, Universitas Trunojoyo Madura. . Selengkapnya

Total Pageviews

Recent Posts

Random

Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *

Populer

item